Petani Riau Kirim Surat Terbuka Berstempel Darah untuk Presiden Jokowi
Selasa, 09 November 2021 - 16:33 WIB
PEKANBARU - Petani sawit yang tergabung dalam Koperasi Sawit Makmur (Kopsa-M) di Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, membuat surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Surat itu, berisi curahan hati para petani kepada Presiden, karena mereka merasa disengsarakan oleh ketua mereka.
Dalam surat itu, para petani menegaskan, sudah tiga bulan mereka tidak terima gaji. Ironisnya, malah Ketua Koperasi Kopsa M, Antony Hamzah malah menyebut dirinya yang dizholimi.
Jumlah anggota Koperasi Sawit Makmur adalah 825 Kepala Keluarga dengan luas kebun sawit 1.650 hektare. Selama ini, gaji Kopsa M ditangan Antony. Di mana untuk pencairan di bank harus melalui tanda tangan Antony Hamzah.
"Untuk menyambung hidup petani harus pungut brondolan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pangkalan Baru, Yusry Erwin menjelaskan, masalah Kopsa-M membuat kebun plasma yang bermitra dengan PTPN V tidak terurus. Begitu juga dengan gaji dan hak-hak anggota lainnya.
Hal itu membuat mereka terpaksa membuat suat terbuka untuk Presiden Jokowi.
Surat itu, berisi curahan hati para petani kepada Presiden, karena mereka merasa disengsarakan oleh ketua mereka.
Dalam surat itu, para petani menegaskan, sudah tiga bulan mereka tidak terima gaji. Ironisnya, malah Ketua Koperasi Kopsa M, Antony Hamzah malah menyebut dirinya yang dizholimi.
Jumlah anggota Koperasi Sawit Makmur adalah 825 Kepala Keluarga dengan luas kebun sawit 1.650 hektare. Selama ini, gaji Kopsa M ditangan Antony. Di mana untuk pencairan di bank harus melalui tanda tangan Antony Hamzah.
"Untuk menyambung hidup petani harus pungut brondolan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pangkalan Baru, Yusry Erwin menjelaskan, masalah Kopsa-M membuat kebun plasma yang bermitra dengan PTPN V tidak terurus. Begitu juga dengan gaji dan hak-hak anggota lainnya.
Hal itu membuat mereka terpaksa membuat suat terbuka untuk Presiden Jokowi.
tulis komentar anda