Pemda DIY Mulai Siapkan Protokol New Normal

Kamis, 04 Juni 2020 - 18:45 WIB
Pemda DIY mulai mempersiapkan protokol pemberlakuan new normal. FOTO : DOK SINDOnews
YOGYAKARTA - Pemda DIY mulai mengkoordinir organisasi perangkat daerah (OPD). Langkah ini sebagai bentuk persiapan untuk new normal di tengah pandemi COVID-19.

Sekda DIY, Kadarmanto Baskara Aji mengatakan, pihaknya memang terus berkoordinasi terkait kesiapan new normal. Hal ini tentu saja dengan standar protokol kesehatan yang harus diikuti.

"Protokol dilakukan misalnya untuk objek wisata seperti apa dan kantor seperti apa semua dibahas dan kita koordinasikan," terangnya kepada wartawan di Gedong Pracimosono, Komplek Kepatihan Yogyakarta Kamis (4/6/2020).



Dijelaskannya, untuk memperkuat protokol wajib diperlukan kekuatan. Untuk itu masing - masing OPD perlu pengesahan aturan protokol tersebut begitu juga dengan sanksi. Menurut Baskara Aji, akan dilakuka sanksi bagi pelanggaran protokol kesehatan. "Misalnya destinasi wisata tidak menyediakan hand sanitizer atau tempat cuci tangan maka kita beri sanksi. Kantor tidak memberikan layanan dengan tidak jaga jarak, diberikan sanksi. Sanksinya bisa sosial dan administratif," katanya.

Dijelaskannya saat ini protokol wajib adalah jaga jarak, cuci tangan dan menggunakan masker. Untuk destinasi wisata seperti wisata alam misalnya, harus diatur sejak parkir dan tidak boleh berkerumun. Kemudian ketika sampai pintu masuk harus disediakan tempat cuci tangan dan ketentuan di dalam objek wisata yang akan dihitung berdasarkan rausi luas area dan jumlah pengunjung.

"Minggu depan konsep akan kami konsultasikan ke Gubernur, kemudian akan dilakukan uji publik untuk meminta masukan masyarakat," tandas mantan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY ini.(Baca juga : Update Corona DIY: Tak Ada Penambahan Positif, Kasus Sembuh Bertambah )

Dia berharap akhir bulan Juni ini sudah selesai, sehingga protokol kesehatan untuk new normal sudah jadi dan bisa diterapkan.

Ketika disinggung sektor pendidikan, Baskara Aji mengatakan, sektor ini menjadi sektor yang paling akhir untuk penerapan new normal. Ini lantaran pihaknya menjaga kesehatan siswa karena perlu beberapa hal yang harus disiapkan.

Untuk sektor pendidikan lanjutnya, akan dilihat bagaimana guru, siswanya, alamat lengkap tingkat kesehatan, hingga ekonomi orang tua. "Untuk pembelajaran sekolah dibuat aman (safe) . Tentu dibuat kurikulum baru," beber dia.

Sekolah maksimal hanya 3,5 jam kemudian pulang dengan protokol khusus seperti wajib masker, jaga jarak dan cuci tangan dengan sabun.

"Perkara nanti sekolah pakai standar operasional prosedur (SOP) sendiri seperti penutup wajah, lengan panjang atau pembelajaran online itu bisa jadi SOP masing-masing sekolah karena masing-masing jenjang berbeda beda. Sementara sekolah kita atur sampai 13 juli 2020. Nanti kita lihat kalau masih banyak yang positif maka kita undur. Kuncinya pendidikan paling akhir untuk new normal karena menyangkut keselamatan siswa," pungkasnya.
(nun)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content