Hasil Autopsi Ungkap George Floyd Terpapar Covid-19 Sejak April
Kamis, 04 Juni 2020 - 14:32 WIB
WASHINGTON - Tim medis mengungkap fakta baru seputar kematian George Floyd setelah hasil autopsi secara penuh dirilis. Pria kulit hitam yang meninggal akibat dicekik dengan lutut polisi itu dinyatakan telah positif virus corona alias covid-19. Ia bahkan terpapar corona sejak April lalu.
Laporan setebal 20 halaman dirilis oleh Kantor Pemeriksa Medis Hennepin dengan izin keluarga. Sebelumnya, kantor koroner merilis ringkasan temuan pada hari Senin yang menyatakan Floyd mengalami serangan jantung ketika ditahan oleh petugas.
Temuan ringkasan diklasifikasikan kematiannya pada tanggal 25 Mei lalu sebagai pembunuhan.
Dikutip dari 9News, Kamis (4/6/2020), laporan lengkap oleh Kepala Pemeriksa Medis Andrew Baker menjabarkan rincian klinis, termasuk bahwa Floyd dinyatakan positif covid-19 pada 3 April tetapi tampak tanpa gejala.
Laporan itu juga mencatat paru-paru Floyd tampak sehat tetapi dia memiliki beberapa penyempitan arteri di jantung.
Laporan ringkasan awal itu mencantumkan keracunan fentanyl dan penggunaan metamfetamin baru-baru ini di bawah kondisi signifikan lainnya tetapi tidak di bawah penyebab kematian.
Catatan kaki laporan lengkap mencatat bahwa tanda-tanda toksisitas fentanyl dapat termasuk depresi pernapasan parah dan kejang.
Laporan setebal 20 halaman dirilis oleh Kantor Pemeriksa Medis Hennepin dengan izin keluarga. Sebelumnya, kantor koroner merilis ringkasan temuan pada hari Senin yang menyatakan Floyd mengalami serangan jantung ketika ditahan oleh petugas.
Temuan ringkasan diklasifikasikan kematiannya pada tanggal 25 Mei lalu sebagai pembunuhan.
Dikutip dari 9News, Kamis (4/6/2020), laporan lengkap oleh Kepala Pemeriksa Medis Andrew Baker menjabarkan rincian klinis, termasuk bahwa Floyd dinyatakan positif covid-19 pada 3 April tetapi tampak tanpa gejala.
Laporan itu juga mencatat paru-paru Floyd tampak sehat tetapi dia memiliki beberapa penyempitan arteri di jantung.
Laporan ringkasan awal itu mencantumkan keracunan fentanyl dan penggunaan metamfetamin baru-baru ini di bawah kondisi signifikan lainnya tetapi tidak di bawah penyebab kematian.
Catatan kaki laporan lengkap mencatat bahwa tanda-tanda toksisitas fentanyl dapat termasuk depresi pernapasan parah dan kejang.
(tri)
tulis komentar anda