Eks Menhan Amerika Sebut Trump Berusaha Memecah Belah Amerika
Kamis, 04 Juni 2020 - 10:12 WIB
WASHINGTON - Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Jim Mattis, menuduh Presiden Donald Trump berusaha memecah belah negara itu. Ia juga mengecam aksi militerisasi atas respons AS terhadap kerusuhan sipil.
"Donald Trump adalah presiden pertama dalam hidup saya yang tidak mencoba menyatukan orang-orang Amerika - bahkan berpura-pura untuk mencoba pun tidak," kata Mattis dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan secara online oleh majalah The Atlantic.
"Sebagai gantinya, dia mencoba memecah belah kita," imbuhnya seperti dikutip dari Deutsche Welle, Kamis (4/6/2020).
Mattis mengkritik penggunaan kekuatan militer Trump untuk menindak aksi protes yang sedang berlangsung atas pembunuhan polisi terhadap George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata.
Ia juga mengatakan Trump sedang menyiapkan "konflik palsu" antara militer dan masyarakat sipil.
Mantan bos Pentagon ini juga memberikan deskripsi pedas tentang perjalanan Trump ke gereja terdekat yang bersejarah, Senin, ketika presiden berpose dengan sebuah Alkitab. (Baca juga: MNC Sekuritas Luncurkan Produk Hario Siaga Diamond)
Untuk itu, polisi pun mengambil tindakan tegas untuk membersihkan Lafayette Square, di seberang Gedung Putih, dari sebagian besar demonstran yang berlangsung damai.
Mattis mengatakan dia tidak pernah bermimpi pasukan akan diperintahkan dalam keadaan apa pun untuk melanggar hak-hak konstitusional sesama warga negara mereka.
"Apalagi untuk foto aneh seorang komandan terpilih, dengan pemimpinan militer berdiri di sampingnya," kata Mattis.
"Donald Trump adalah presiden pertama dalam hidup saya yang tidak mencoba menyatukan orang-orang Amerika - bahkan berpura-pura untuk mencoba pun tidak," kata Mattis dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan secara online oleh majalah The Atlantic.
"Sebagai gantinya, dia mencoba memecah belah kita," imbuhnya seperti dikutip dari Deutsche Welle, Kamis (4/6/2020).
Mattis mengkritik penggunaan kekuatan militer Trump untuk menindak aksi protes yang sedang berlangsung atas pembunuhan polisi terhadap George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata.
Ia juga mengatakan Trump sedang menyiapkan "konflik palsu" antara militer dan masyarakat sipil.
Mantan bos Pentagon ini juga memberikan deskripsi pedas tentang perjalanan Trump ke gereja terdekat yang bersejarah, Senin, ketika presiden berpose dengan sebuah Alkitab. (Baca juga: MNC Sekuritas Luncurkan Produk Hario Siaga Diamond)
Untuk itu, polisi pun mengambil tindakan tegas untuk membersihkan Lafayette Square, di seberang Gedung Putih, dari sebagian besar demonstran yang berlangsung damai.
Mattis mengatakan dia tidak pernah bermimpi pasukan akan diperintahkan dalam keadaan apa pun untuk melanggar hak-hak konstitusional sesama warga negara mereka.
"Apalagi untuk foto aneh seorang komandan terpilih, dengan pemimpinan militer berdiri di sampingnya," kata Mattis.
tulis komentar anda