Kemenag Linggau: Calhaj Gagal Berangkat 2020, Diberangkatkan 2021
Kamis, 04 Juni 2020 - 09:08 WIB
LUBUKLINGGAU - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Lubuklinggau H Azhari Rahard mengatakan, keputusan pembatalan keberangkatan calon jamaah haji tahun ini oleh Kemenag RI sudah melalui pemikiran mendalam dan diskusi berbagai pihak.
"Apalagi di tengah pandemi, pemerintah khususnya Kementerian Agama RI sangat memperhatikan kesehatan jamaah haji," katanya, Kamis (4/6/2020).
Azhari mengatakan, pihaknya memaklumi kekecewaan yang dirasakan oleh calon jamaah haji. "Tetapi, ini adalah keputusan yang terbaik bagi kemaslahatan orang banyak," tuturnya.
Ia pun meminta calon jamaah haji di Kota Lubuklinggau memaklumi keputusan tersebut. "Tentu, pastinya (apabila terjadi) calon jamaah setibanya di Palembang harus menjalani karantina selama 14 hari, dan tiba di Arab saudi juga mereka akan dikarantina selama 14 hari. Sementara proses haji butuh waktu 40 hari," jelasnya. (Baca juga: 20 Tahun Menabung, Penjual Lele Goreng Gagal Naik Haji untuk Ketiga Kalinya)
Menurut Azhari setelah calon jamaah haji menjalani karantina, sisa waktu tinggal 12 hari lagi. "Apakah waktu yang singkat tersebut cukup selama menjalani proses ibadah haji, oleh karena itu pemerintah sudah memikirkan hal tersebut dengan matang," katanya.
Dia juga menjelaskan, keberangkatan tahun ini bukan dibatalkan tetapi ditunda, dan ia memastikan calon jamaah haji yang tahun ini dibatalkan, maka secara otomatis akan diberangkatkan pada penyelenggaraan ibadah haji tahun depan 1442H/2021M.
"Saya mengimbau kepada seluruh jamaah untuk tetap menjaga kesehatan, jaga pola makan, jaga pola hidup. Semoga Alloh SWT memberikan umur yang panjang sehingga calon jamaah haji Lubuklinggau tahun ini dapat diberangkatkan di tahun depan," tuturnya.
Azhari menambahkan, dari 215 calon jamaah haji tahun ini asal Lubuklinggau belum ada yang membatalkan keberangkatan.
Mengenai kuota calon jamaah haji tahun 2020 dan 2021 menjalankan ibadah bersamaan, pihaknya belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut.
"Kita melihat kuotanya dulu, dan pastinya yang diutamakan adalah calon jamaah haji tahun 2020," tandasnya.
"Apalagi di tengah pandemi, pemerintah khususnya Kementerian Agama RI sangat memperhatikan kesehatan jamaah haji," katanya, Kamis (4/6/2020).
Azhari mengatakan, pihaknya memaklumi kekecewaan yang dirasakan oleh calon jamaah haji. "Tetapi, ini adalah keputusan yang terbaik bagi kemaslahatan orang banyak," tuturnya.
Ia pun meminta calon jamaah haji di Kota Lubuklinggau memaklumi keputusan tersebut. "Tentu, pastinya (apabila terjadi) calon jamaah setibanya di Palembang harus menjalani karantina selama 14 hari, dan tiba di Arab saudi juga mereka akan dikarantina selama 14 hari. Sementara proses haji butuh waktu 40 hari," jelasnya. (Baca juga: 20 Tahun Menabung, Penjual Lele Goreng Gagal Naik Haji untuk Ketiga Kalinya)
Menurut Azhari setelah calon jamaah haji menjalani karantina, sisa waktu tinggal 12 hari lagi. "Apakah waktu yang singkat tersebut cukup selama menjalani proses ibadah haji, oleh karena itu pemerintah sudah memikirkan hal tersebut dengan matang," katanya.
Dia juga menjelaskan, keberangkatan tahun ini bukan dibatalkan tetapi ditunda, dan ia memastikan calon jamaah haji yang tahun ini dibatalkan, maka secara otomatis akan diberangkatkan pada penyelenggaraan ibadah haji tahun depan 1442H/2021M.
"Saya mengimbau kepada seluruh jamaah untuk tetap menjaga kesehatan, jaga pola makan, jaga pola hidup. Semoga Alloh SWT memberikan umur yang panjang sehingga calon jamaah haji Lubuklinggau tahun ini dapat diberangkatkan di tahun depan," tuturnya.
Azhari menambahkan, dari 215 calon jamaah haji tahun ini asal Lubuklinggau belum ada yang membatalkan keberangkatan.
Mengenai kuota calon jamaah haji tahun 2020 dan 2021 menjalankan ibadah bersamaan, pihaknya belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut.
"Kita melihat kuotanya dulu, dan pastinya yang diutamakan adalah calon jamaah haji tahun 2020," tandasnya.
(boy)
tulis komentar anda