Indonesia Batalkan Ibadah Haji 2020, Masa Tunggu Sulsel Jadi 33 Tahun

Rabu, 03 Juni 2020 - 07:39 WIB
Meski batal, persiapan pemberangkatan haji tetap akan berjalan. Manasik haji yang selama ini dilakukan melalui via online diharapkan terus berjalan. Dengan demikian, pemberangkatan haji tahun 2021 mendatang persiapannya bisa lebih matang.

Sementara Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) turut prihatin akan kondisi ini. Kendati demikian, kebijakan itu dinilai langkah terbaik di tengah pandemi Covid-19 yang masih membayangi.

Ketua DPD Amphuri Sulampua, M Azhar Gazali menuturkan, mendukung penuh kebijakan yang diambil pemerintah. Langkah ini tidak mudah diputuskan, namun telah melalui pertimbangan dan kajian literatur yang mendalam.

"Kita tidak mau pemerintah melakukan keputusan yang salah, tetap memaksakan pemberangkatan haji tahun ini di tengah pandemi yang belum jelas kapan berakhir. Saya rasa perhitungan pemerintah sudah bagus," imbuh Azhar.

Diapun berasumsi, jika justru kemudian ibadah haji dilaksanakan tahun ini, resiko keselanatan jiwa calon jemaah dipertaruhkan. Meskipun pedoman protokol kesehatan tetap dijalankan, akan sulit mengendalikan hal ini di masa pandemi Covid-19.

"Kalaupun pemerinta Arab Saudi membuka haji tahun ini, pasti akan ada beberapa aturan yang ketat mereka terapkan. Misal, protap covid mengenai pemeriksaan kesehatan segala macam. Kalau misalnya kita dari Indonesia bisa lolos pemeriksaan (hasilnya) negatif, kalau sampai disana positif, bagaimana. Terlalu besar resikonya," paparnya.

Diketahui, Amphuri selama ini menjadi menangani penyelenggaran ibadah haji khusus (PIHK) seluruh Indonesia. Tahun ini, sekitar 7.800 calhaj haji khusus seluruh Indonesia otomatis tidak bisa diberangkatkan, dan baru direncanakan tahun depan.

Azhar mengaku, pembatalan keberangkatan calhaj berdampak pasa biro travel yang menjadi anggota Amphuri yang bertanggung jawab untuk PHIK. Hanya saja, dia enggan berspekulasi lebih jauh berbicara soal kerugian.

Dia berharap agar semua pihak bijak atas kebijakan ini. Di tengah pandemi Covid-19, semua merasakan hal yang sama. Keputusan pemerintah ini demi keselamatan jiwa manusia yang jadi skala prioritas.

Baca Juga : Tak Ada Pemberangkatan Haji 2020, Begini Respons Gubernur Sulsel

"Kalau bicara hitung-hitungaan rugi, saya rasa sejak awal adanya pandemi ini kita sudah dirugikan. Kami pikir tidak etis kalau berhitung masalah kerugian. Kita malah harus berempati, bersimpati pada calon jamaah, pemerintah, pada teman-teman travel, bagaimana mereka bisa tetap tegar dan fight dengan cobaan ini," pungkasnya.

Ditanya terkait pengembalian biaya haji, Azhar mengaku tidak menutup kemungkinan hal itu bisa dilakukan. Tergantung selama ada negoisiasi antara jemaah haji khusus dengan para biro travel.

"Jadi ada negoisasi. Mungkin ada juga dana yang dipergunakan untuk sudah booking hotel disana. Tapi mereka ini bukan tidak berangkat, tapi ditunda ke tahun depan. Jadi ya sama-sama saling memahami bahwa ini di luar kemampuan kita. Tapi kalau untuk haji, bisalah bersabar. Cuma karena wabah saat ini, keselamatan jiwa jadi skala prioritas," jelas Azhar.

Baca Lagi : Tak Ada Pemberangkatan Haji Tahun Ini, CJH Bisa Tarik Uang Pelunasan
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More