Misteri Cahaya Terang yang Tiba-tiba Melesat dari Makam Bung Karno Menuju Candi Penataran

Senin, 11 Oktober 2021 - 13:37 WIB
Fatmawati bersama Guntur dan istrinya ketika nyekar ke Makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.Foto/repro
BLITAR - SEBERKAS cahaya terang muncul dari makam Proklamator RI Soekarno di Kota Blitar. Melalui tatapan mata batinnya, Baby Huwae menyaksikan fenomena ganjil itu bekerja. Baby Huwae seorang bintang film ternama. Pada medio 1960-an, publik tanah air mengenalnya demikian.

Namun Bung Karno lebih suka memanggilnya Lokita. Lokita Purnamasari. Dan Baby menyukainya. Sejak itu, nama pemberian Bung Karno tersebut, ia pakai sebagai nama barunya. Di malam tahun 1978. Cahaya itu muncul saat Baby menziarahi makam Bung Karno.

Baca juga: Jadi Favorit Bung Karno, Musik Keroncong Sempat Dicap PKI



Baby bergegas datang ke Blitar setelah mendapat kabar makam Bung Karno akan dipugar. Proyek pemugaran langsung ditangani pemerintah pusat yang informasinya disampaikan resmi oleh Ali Moertopo, tangan kanan Presiden Soeharto. Pada tanggal 24 Januari 1978.

Di tengah perayaaan HUT Partai Demokrasi Indonesia di gedung Gelora Manahan Solo, Letjen Ali Moertopo dalam sambutannya mengatakan makam Bung Karno akan dipugar. Makam yang baru berusia sewindu (8 rahung). Rencana sekaligus pertanggungjawaban proyek pemugaran langsung datang dari Soeharto sebagai Presiden maupun pribadi.

Sementara begitu melihat cahaya yang keluar dari pusara Bung Karno, Baby sontak terpana. Entah pulung atau ndaru. Cahaya yang posisinya terbang itu tiba-tiba melesat ke arah Candi Penataran. Sebuah candi terbesar di Jawa Timur yang berada di wilayah Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Lokasinya sebelah Utara Makam Bung Karno.

"Alamat atau firasat apa gerangan ini?," Baby bertanya dalam hati seperti dikisahkan Andjar Any dalam "Misteri Mistik Bung Karno". Di lingkungan pergaulannya, Baby memang dikenal memiliki kemampuan metafisika. Baginya, pengalaman ganjil itu bukan pertama kalinya.

Pernah suatu ketika Baby berada di Istana Mangkunegaran Solo. Tiba-tiba batinnya menangkap suasana perkabungan. Situasi duka. Apa yang ia rasakan kemudian memperoleh jawaban. Tidak lama kemudian Gusti Puteri Mangkunegoro wafat.

Baca juga: Seminggu Kabur, Napi Lapas Kerobokan Pincang Ditembak Polisi
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content