Pemkot Pekanbaru Minta Tambahan 2.000 Alat Rapid Test ke Pemprov Riau
Selasa, 02 Juni 2020 - 10:45 WIB
PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru melalui Dinas Kesehatan (Diskes) meminta tambahan 2.000 alat rapid tes ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Hal itu dilakukan mengingat keterbatasan alat rapid test yang saat ini dimiliki Diskes Pekanbaru.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr. Zaini Rizaldy mengatakan, saat ini Pemerintah Kota melalui tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 tengah gencar melakukan rapid test masal di sejumlah Kecamatan yang memiliki sebaran kasus Covid-19 cukup tinggi.
"Hal itu upaya kami dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan cara menemukan orang yang terpapar dan mengobati," ujarnya, Senin (1/6/2020).
Rapid test dianggap efektif dan sebagai langkah awal untuk menemukan orang tanpa gejala yang positif Covid-19. Jika hasil rapid test reaktif, maka akan dilanjutkan ke swab test.
Menurutnya, saat ini yang dikhawatirkan adalah orang tanpa gejala. Orang tersebut tidak memiliki gejala Covid-19 namun ia dapat memindahkan virus tersebut ke orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
Dengan adanya rapid test masal ini, dapat menemukan orang tanpa gejala yang positif Covid-19 dan melakukan pengobatan.
"Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus corona," pungkasnya. [adv]
Lihat Juga: Kadis Kominfo Pelalawan Membuka Secara Resmi Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi SDM
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr. Zaini Rizaldy mengatakan, saat ini Pemerintah Kota melalui tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 tengah gencar melakukan rapid test masal di sejumlah Kecamatan yang memiliki sebaran kasus Covid-19 cukup tinggi.
"Hal itu upaya kami dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan cara menemukan orang yang terpapar dan mengobati," ujarnya, Senin (1/6/2020).
Rapid test dianggap efektif dan sebagai langkah awal untuk menemukan orang tanpa gejala yang positif Covid-19. Jika hasil rapid test reaktif, maka akan dilanjutkan ke swab test.
Menurutnya, saat ini yang dikhawatirkan adalah orang tanpa gejala. Orang tersebut tidak memiliki gejala Covid-19 namun ia dapat memindahkan virus tersebut ke orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
Dengan adanya rapid test masal ini, dapat menemukan orang tanpa gejala yang positif Covid-19 dan melakukan pengobatan.
"Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus corona," pungkasnya. [adv]
Lihat Juga: Kadis Kominfo Pelalawan Membuka Secara Resmi Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi SDM
(ars)
tulis komentar anda