Ganjar Harap KAGAMA Berikan Rekomendasi Penyelamatan Ekonomi Rakyat
Senin, 01 Juni 2020 - 07:01 WIB
"Dari sekian klaster ini, ternyata yang bisa kita eksekusi langsung adalah UKM. Maka dari itu kami gelontorkan dana dari pemerintah agar mereka bisa bangkit kembali," ujar Ganjar.
Stimulus pertama yang dilakukan adalah mendorong UKM untuk memproduksi masker dengan dana tersebut. Berkat kegiatan ini, ibu-ibu dan penyandang disabilitas bisa berdaya. Ada pun stimulus berikutnya yaitu, penyaluran bantuan bahan baku bagi industri yang memberdayakan UKM.
Di saat yang sama, Ganjar juga memberikan stimulus di bidang pemasaran. Hal ini dilakukan melalui, gerakan membeli produk teman dan gerakan membeli di warung tetangga.
"Ini jadi marketing merah putih kita. Dari forum KAGAMA Inkubasi Bisnis ini, diharapkan bisa melahirkan model ekonomi pertolongan di masa pandemi," ujarnya.
Dirinya juga meminta jajarannya agar dibuatkan desain APBD tahun 2021 yang berfokus pada pertolongan. Ganjar berharap di tahun 2021, ada masa transisi dari masa darurat ke pemulihan. Untuk itu, regulasi, insentif, dan eksekusi lapangan menjadi penting.
"UKM ini harus digerakkan bersama. Di samping itu, penting mendorong terciptanya entrepreneur-entrepreneur baru meskipun dalam skala kecil,"
"Hal ini dilakukan agar urbanisasi bisa ditekan dan distribusi bisa fokus di daerah masing-masing,"pungkas alumnus Fakultas Hukum UGM itu.
Ganjar menyampaikan tiga kebutuhan masyarakat saat ini diantaranya, keterampilan dan pengetahuan baru mengenai bisnis startup.
Selanjutnya, masyarakat butuh peran pemerintah sebagai partner UKM. Misalnya, subsidi bunga dari perbankan, atau kepedulian BUMD, BUMS, dan BUMR yang bisa merangkul UKM.
"Jangan sampai, di masa krisis ini, justru yang ditolong lebih dulu adalah korporasi besar. Alih-alih diikuti usaha-usaha kecil, tetapi nampaknya upaya ini tidak terlalu sukses," jelasnya.
Stimulus pertama yang dilakukan adalah mendorong UKM untuk memproduksi masker dengan dana tersebut. Berkat kegiatan ini, ibu-ibu dan penyandang disabilitas bisa berdaya. Ada pun stimulus berikutnya yaitu, penyaluran bantuan bahan baku bagi industri yang memberdayakan UKM.
Di saat yang sama, Ganjar juga memberikan stimulus di bidang pemasaran. Hal ini dilakukan melalui, gerakan membeli produk teman dan gerakan membeli di warung tetangga.
"Ini jadi marketing merah putih kita. Dari forum KAGAMA Inkubasi Bisnis ini, diharapkan bisa melahirkan model ekonomi pertolongan di masa pandemi," ujarnya.
Dirinya juga meminta jajarannya agar dibuatkan desain APBD tahun 2021 yang berfokus pada pertolongan. Ganjar berharap di tahun 2021, ada masa transisi dari masa darurat ke pemulihan. Untuk itu, regulasi, insentif, dan eksekusi lapangan menjadi penting.
"UKM ini harus digerakkan bersama. Di samping itu, penting mendorong terciptanya entrepreneur-entrepreneur baru meskipun dalam skala kecil,"
"Hal ini dilakukan agar urbanisasi bisa ditekan dan distribusi bisa fokus di daerah masing-masing,"pungkas alumnus Fakultas Hukum UGM itu.
Ganjar menyampaikan tiga kebutuhan masyarakat saat ini diantaranya, keterampilan dan pengetahuan baru mengenai bisnis startup.
Selanjutnya, masyarakat butuh peran pemerintah sebagai partner UKM. Misalnya, subsidi bunga dari perbankan, atau kepedulian BUMD, BUMS, dan BUMR yang bisa merangkul UKM.
"Jangan sampai, di masa krisis ini, justru yang ditolong lebih dulu adalah korporasi besar. Alih-alih diikuti usaha-usaha kecil, tetapi nampaknya upaya ini tidak terlalu sukses," jelasnya.
tulis komentar anda