Anggaran Pemeliharaan Randis Tak Rasional, Kendaraan Rusak Dapat Jatah Bensin

Rabu, 15 September 2021 - 09:16 WIB
Ada kejanggalan pada anggaran pemeliharaan Kendaraan Dinas (Randis) di lingkup Pemkot Makassar. Foto: Dok/SINDOnews
MAKASSAR - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengklaim menemukan adanya kejanggalan pada anggaran pemeliharaan Kendaraan Dinas (Randis) di lingkup Pemkot Makassar .

Diketahui, berdasarkan data dari Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK ), jumlah aset bergerak (Randis) yang dimiliki Pemkot mencapai 4.534. Danny mengklaim banyak di antaranya yang rusak tapi masih mendapatkan jatah bahan bakar harian sebanyak 10 liter.

"Termasuk itu yang kita temukan mobil rusak, bahkan yang sudah tidak ada (beroperasi) masih tetap diisikan bensin, masa yang nda jalan ini tetap ki dapat bensin," beber Danny.





Hal itu, kata dia, akan di-adjustment dengan kebutuhan kendaraan yang sesungguhnya. Selain itu, Danny juga akan menghemat aggaran dengan menghilangkan anggaran maintenance atau pebaikan rutin kendaraan.

Anggaran akan dibebankan ke masing-masing dinas atau person yang menggunakan kendaraan tersebut. "Ya selama ini (yang harus) maintenance, yang pakai dong. Masa pejabat yang pakai dia, tapi tidak maintenance, jadi saya potong tidak ada biaya maintenance lagi. Kalau dia tidak mau, kasi kembali itu mobil," tuturnya.

Sementara itu, Anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Makassar , Kasrudi mengatakan akan menunggu pembahasan lanjutan pada Perubahan. Dirinya mendukung upaya adjustment yang diwacanakan Pemkot Makassar tersebut.



"Memang ini perlu ditindaki, tapi sekali lagi kita akan lihat bagaimana Pemkot meramu anggarannya, nanti kita lihat pada pembahasan Perubahan," ujarnya.

Menurutnya, hal itu tidak bisa disamaratakan. Misalnya, anggaran maintanance dinas yang akan dihilangkan akan sulit jika diterapkan pada kendaraan pengangkut sampah.

"Jadi kalau saya nda bisa juga disamaratakan, nantilah kita lihat rumusannya di Perubahan," katanya.

Dirinya tidak ingin berkomentar banyak hingga temuan tersebut benar-benar diselidiki oleh pihak Insepktorat. "Kalau sudah ada hasilnya dari Inspektorat, mungkin baru bisa ditindaki," pungkasnya.
(agn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content