4 Ekor Ular Sanca Ditangkap di Rumah Warga Diserahkan ke BKSDA
Minggu, 12 September 2021 - 17:18 WIB
MAROS - Tim Animal Rescue Pemadam Kebakaran (Damkar) Maros, menyerahkan empat ekor ular sanca kembang yang ditangkap di rumah warga kepada petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) Sulawesi Selatan, Minggu, (12/09/2021).
Kabid Damkar Maros, Solotang mengatakan, ular tersebut diperoleh dari hasil evakuasi di rumah warga. Ular-ular ini dianggap meresahkan sebab sering kali memakan hewan ternak warga. "Jadi 4 ekor ini kita evakuasi dari rumah warga di beberapa kecamatan," ucapnya.
Dia mengatakan, evakuasi dilakukan setelah adanya laporan masyarakat yang masuk, dan meminta untuk menangkap ular tersebut. "Sehingga tim kami turun ke lapangan dan mengevakuasi ular dari pemukiman warga," tuturnya.
Solotang menyebutkan ular yang diserahkan hari ini memiliki ukuran yang bervariasi. "Ada yang panjangnya tiga meter, ada juga yang lima meter," sebutnya.
Petugas BKSDA Sulsel, Nurdin, langsung bergerak setalah menerima laporan dari Damkar Maros . "Kami menerima telepon dari damkar Maros, ada ular sebanyak 4 ekor akan diserahkan jadi dengan dasar itu kami dari tim WRU meluncur ke Maros untuk mengevakuasi," tuturnya.
Rencanaya reptil tersebut akan dikembalikan ke habitat asalnya. Pihak BKSDA akan melepas liarkan ke habitatnya di Kabupaten Luwu Timur. Pelepasan ular ke habitatnya ini akan dilakukan dalam waktu dekat, untuk mencegah kepunahan.
"Pelepasliaran ini dimaksudkan untuk mengembalikan satwa jenis reptil tersebut ke habitatnya dan memastikan agar satwa dapat berkembangbiak secara alami untuk menghindari kepunahan," tutupnya.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab utama dari banyaknya ular sanca kembang yang sering kali masuk ke kawasan pemukiman warga. Namun diduga kuat, semakin dekatnya permukiman warga dengan habitat satwa.
Kabid Damkar Maros, Solotang mengatakan, ular tersebut diperoleh dari hasil evakuasi di rumah warga. Ular-ular ini dianggap meresahkan sebab sering kali memakan hewan ternak warga. "Jadi 4 ekor ini kita evakuasi dari rumah warga di beberapa kecamatan," ucapnya.
Dia mengatakan, evakuasi dilakukan setelah adanya laporan masyarakat yang masuk, dan meminta untuk menangkap ular tersebut. "Sehingga tim kami turun ke lapangan dan mengevakuasi ular dari pemukiman warga," tuturnya.
Solotang menyebutkan ular yang diserahkan hari ini memiliki ukuran yang bervariasi. "Ada yang panjangnya tiga meter, ada juga yang lima meter," sebutnya.
Petugas BKSDA Sulsel, Nurdin, langsung bergerak setalah menerima laporan dari Damkar Maros . "Kami menerima telepon dari damkar Maros, ada ular sebanyak 4 ekor akan diserahkan jadi dengan dasar itu kami dari tim WRU meluncur ke Maros untuk mengevakuasi," tuturnya.
Rencanaya reptil tersebut akan dikembalikan ke habitat asalnya. Pihak BKSDA akan melepas liarkan ke habitatnya di Kabupaten Luwu Timur. Pelepasan ular ke habitatnya ini akan dilakukan dalam waktu dekat, untuk mencegah kepunahan.
"Pelepasliaran ini dimaksudkan untuk mengembalikan satwa jenis reptil tersebut ke habitatnya dan memastikan agar satwa dapat berkembangbiak secara alami untuk menghindari kepunahan," tutupnya.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab utama dari banyaknya ular sanca kembang yang sering kali masuk ke kawasan pemukiman warga. Namun diduga kuat, semakin dekatnya permukiman warga dengan habitat satwa.
(agn)
tulis komentar anda