Dampak Pandemi, 20.887 Anak Indonesia Jadi Yatim Piatu
Minggu, 12 September 2021 - 13:22 WIB
DENPASAR - Pandemi COVID-19 membuat banyak anak Indonesia terancam kehilangan masa depan akibat ditinggal orangtuanya. Tercatat 20.887 anak kini berstatus yatim piatu .
"Data yang kita dapat dari hasil kolaborasi dengan UNICEF, secara nasional ada 20.887 harus menjadi yatim piatu," kata Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Anak Gusti Ayu Bintang Darmawati di Denpasar, Minggu (12/9/2021).
Baca juga: Mahasiswi Cantik Unhas yang Tewas Gantung Diri Ternyata Anak Pamen Polri
Khusus di Bali, dia menyebut ada 265 anak yang menjadi yatim piatu karena pandemi COVID-19. Angka paling banyak berasal dari Jembrana.
Kementeriannya akan bekerjasama dengan berbagai pihak swasta untuk memastikan masa depan anak-anak itu. Jangan sampai mereka nantinya menjadi anak terlantar.
Baca juga: Detik-detik Evakuasi Korban Ledakan di Pasuruan Terekam Kamera Amatir, Warga Sampai Histeris
Upaya yang harus dilakukan yaitu menjamin hak dan kebutuhan dasar mereka terpenuhi, mulai dari pendidikan, kesehatan hingga keberlangsungan hidup mereka.
Pengasuhan anak-anak itu juga harus dilakukan oleh orang-orang yang tepat. "Kita tidak mau ada penelantaran anak bahkan trafficking," tandas menteri yang disapa Bintang Puspayoga ini.
"Data yang kita dapat dari hasil kolaborasi dengan UNICEF, secara nasional ada 20.887 harus menjadi yatim piatu," kata Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Anak Gusti Ayu Bintang Darmawati di Denpasar, Minggu (12/9/2021).
Baca juga: Mahasiswi Cantik Unhas yang Tewas Gantung Diri Ternyata Anak Pamen Polri
Khusus di Bali, dia menyebut ada 265 anak yang menjadi yatim piatu karena pandemi COVID-19. Angka paling banyak berasal dari Jembrana.
Kementeriannya akan bekerjasama dengan berbagai pihak swasta untuk memastikan masa depan anak-anak itu. Jangan sampai mereka nantinya menjadi anak terlantar.
Baca juga: Detik-detik Evakuasi Korban Ledakan di Pasuruan Terekam Kamera Amatir, Warga Sampai Histeris
Upaya yang harus dilakukan yaitu menjamin hak dan kebutuhan dasar mereka terpenuhi, mulai dari pendidikan, kesehatan hingga keberlangsungan hidup mereka.
Pengasuhan anak-anak itu juga harus dilakukan oleh orang-orang yang tepat. "Kita tidak mau ada penelantaran anak bahkan trafficking," tandas menteri yang disapa Bintang Puspayoga ini.
(msd)
tulis komentar anda