Carut Marut Corona Dalam Monolog Gegeh B Setiadi

Selasa, 21 April 2020 - 15:49 WIB
Pementasan Monolog berjudul Pandemi itu diproses dan disutradarai oleh Ryan Herdiansyah. Seniman muda yang juga anggota Teater Lingkar Stikosa AWS itu sudah malang melintang di dunia kesenian, khususnya performance art. Pementasan yang difasilitasi Dewan Kesenian Kota Surabaya itu juga didukung oleh tim kreatif dari Teater Geo, Unipa.

Sementara, Gegeh B. Setiadi yang menjadi aktor menyebutkan bahwa monolog berjudul Pandemi ini tentang kegagapan negara menangani pandemi Covid-19.

"Ini adalah bagian dari upaya kami mempertahankan kreativitas dalam berkesenian. Di saat semua harus berhenti dengan social distancing, di tengah pandemi Covid-19, lakon Pandemi hadir. Lakon ini bercerita tentang kegagapan negara ketika terjadi pandemi Covid-19," kata Gegeh.

Gegeh menyampaikan bahwa lakon ini tetunya tidak berhenti, lantaran perkembangan pandemi Covid-19 masih terus berlangsung dan terjadi di tengah masyarakat. Tentu saja akan ada perkembangan penanganan, dari negara, juga dari masyarakat.

"Kalau ditanya bagaimana kelanjutan lakon Monolog nanti, tentunya kami juga terus melakukan pemetaan, kami terus kaji bagaimana perkembangan masyarakat selanjutnya, sekaligus langkah pemerintah dalam penanganan pandemi ini," ujar Gegeh.

Meskipun pementasan teater seperti ini bukan yang pertama bagi Gegeh sebagai pemain, tetapi penampilan secara live melalui streaming adalah pengalaman pertama bagi Gegeh bersama seluruh pendukung pementasan monolog Pandemi.

"Ini pengalaman pertama. Pengalaman pertama tampil secara streaming dengan internet. Sebelumnya kami pernah tampil dalam beberapa pementasan teater. Ini menarik lantaran kami juga pertama kali menggelar pementasan melalui daring," pungkas Gegeh.



Sutradara Pandemi, Ryan Herdiansyah mengatakan, proses pertunjukkan berbasis daring ini dikerjakan dengan cukup singkat, hanya satu minggu. "Tapi singkatnya proses produksi dan kreatif di naskah Pandemi ini bukan berarti emosi dan rasa yang kita tawarkan bukan sesuatu yang mendadak kita munculkan," katanya.

Menurutnya, menyutradarai naskah Pandemi ini memaksa dirinya untuk masuk kedalam dimensi imajinernya. "Mulai dari kondisi latar ruang, tokoh, sudut pandang, perasaan dan nuansa. Proses penyutradaraan naskah ini rasanya sangat intim, sangat dekat dan rasa takut, amarah, sedih, kecewa yang dirasakan di naskah ini juga saya rasakan di kehidupan nyata," terangnya.

"Pertunjukkan ini adalah sejelas jelasnya cermin dari kemanusiaan yang sudah di khianati oleh manusia," imbuhnya.

Pentas Monolog Pandemi akan digelar pada hari Rabu (22/4/2020) besok pukul 19.30 WIB. Pertunjukan juga digelar dengan menerapkan protokol Covid 19 termasuk social dan physical distancing.

"Pertunjukan Monolog Pandemi ini hanya menampilkan seorang aktor yang diperankan Gegeh B. Setiadi dibantu tim kreatif dan produksi dari gabungan Teater Lingkar dan Teater Geo. Tentunya dipentaskan tanpa penonton dan disiarkan live melalui instagram lewat akun @komunitas.master dan @teater_lingkar," kata Manajer Produksi, Aditya Poundra.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More