Kematian Pasien Covid-19 di AS Capai 40.000 Orang

Selasa, 21 April 2020 - 14:23 WIB
Di Denver, ratusan orang juga berkumpul di Balai Kota untuk meminta diakhirinya karantina wilayah di Colorado. Demonstran datang dengan menggunakan mobil. Para pekerja medis mengenakan masker di persimpangan untuk menentang aksi demonstrasi tersebut.

Unjuk rasa juga digelar di negara bagian Arizona dan Montana. Aksi protes yang disebut Operation Gridlock itu didukung kelompok-kelompok berhaluan libertarian. Sebelumnya, pada Sabtu, para pengunjuk rasa sengaja membuat macet jalanan kota Annapolis, Maryland, membunyikan klakson mobil sebagai bentuk protes terhadap karantina. Lebih dari 200 orang berkumpul di luar kediaman Gubernur Indiana, sedangkan sekitar 200 orang berkumpul di Austin, Texas.

Seorang pengunjuk rasa di Indiana mengacungkan papan bertulisan "Beri aku kebebasan, atau beri aku Covid". Unjuk rasa juga terjadi di Utah, negara bagian Washington, dan New York pada Sabtu lalu. Aksi protes diperkirakan berlanjut pada Senin.

Semakin banyak demonstrasi anti-lockdown karena Presiden AS Donald Trump memberikan sinyal dukungan bagi para pengunjuk rasa. Presiden Trump, dari Partai Republik, menyatakan aturan pembatasan di Minnesota, Michigan, dan Virginia "terlalu keras".

Gubernur Washington Jay Inslee menyebut dukungan Presiden terhadap para pengunjuk rasa "berbahaya", sama saja dengan mendorong "pembangkangan" pada undang-undang negara bagian. "Presiden Amerika sampai mendorong orang-orang untuk melanggar hukum, saya tidak ingat kita pernah melihat hal seperti itu selama saya di Amerika," ujarnya kepada ABC News.

Nancy Pelosi, Ketua DPR dari Partai Demokrat, menuding dukungan Trump terhadap para pengunjuk rasa sebagai "pengalihan perhatian". "Penerimaan Presiden (atas protes) adalah pengalihan perhatian dari fakta bahwa ia belum cukup melakukan tes, perawatan, penelusuran kontak, dan karantina," katanya.

Gubernur New York Andrew Cuomo pekan ini mengumumkan bahwa negara bagian itu akan memperpanjang kebijakan diam di rumah hingga 15 Mei. Berbicara dalam jumpa pers harian tentang virus korona pada Minggu, Cuomo mewanti-wanti warga yang dilanda "demam kabin" dan berharap wilayah mereka segera dibuka kembali agar berhati-hati. "Kami masih harus memastikan wabah ini tetap terkendali," kata Cuomo, "meskipun kita semua sangat ingin melanjutkan hidup dan melangkah ke depan.” (
(vit)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content