Krisis Air, Warga Pesisir Maros Gunakan Air Asin Buat Kebutuhan Sehari-hari
Minggu, 15 Agustus 2021 - 16:00 WIB
MAROS - Warga di Dusun Panaikang, Desa Pajukukang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros dilanda krisis air bersih , bahkan mereka terpaksa menggunakan air sumur tadah hujan terasa asin buat kebutuhan sehari-hari.
Terlebih lagi untuk mendapatkan air bersih, mereka harus berjalan menyusuri pematang sawah untuk mengambil air bersih di salah satu sumur tadah hujan . Meski begitu, terkadang warga harus rela air yang diambilnya berwarna keruh dan mengeluarkan bau.
Salah seorang warga Pajukukang Abdul Salam menjelaskan, kekeringan didesanya memang kerap terjadi setiap tahun di bulan yang sama. Dia merasa pemerintah belum memberikan solusi bagi mereka.
"Ini sudah lebih 3 bulan kami merasakan kiris air . Untuk kebutuhan sehari hari seperti mandi dan mencuci, kami terpaksa menggunakan air tadah hujan yang rasanya asin. Kami tidak mampu membeli air bersih tiap hari karena dirasa cukup mahal apalagi ini masa pandemi kita harus irit," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, warga saat ini sangat mengharapkan adanya bantuan suplai air bersih dari pemerintah setempat untuk meringankan beban mereka.
"Disini ada ribuan penduduk pak, kami berharap besar ada solusi dari pemerintah setempat dalam problematika krisis air yang setiap tahu kami alami, kita sudah capek terus dijanjikan namun tidak ada bukti, " harapnya.
Selain mengambil air dari sumur tadah hujan, beberapa warga mendapatkan suplai air bersih dengan membeli ke pengusaha pemasok air, harga perjerigennya Rp2000. Sementara perdrum Rp8.000
"Bagi yang ada uang mereka biasanya beli, disini ada pemasok air harga perjerigennya itu 1000 sampai 2000 rupiah, sedangkan perdrumnya 8000 rupiah, ini hanya bertahan sampai malam saja," tutup Abdul Salam.
Bupati Maros , AS Chaidir Syam mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD serta PDAM untuk memberikan solusi bagi warga yang terdampak kekeringan. Daerah Pajukukang kata Chaidir, memang merupakan daerah yang terletak di pesisir. Karenanya pihaknya akan mencari solusi yang bijak untuk membantu warga setempat.
"Kita sudah meminta kepada PDAM dan BPBD untuk melakukan penyuplaian air bersih dengan mengerahkan beberapa mobil tangki ke daerah Pajukukan dan sekitarnya. Kami berharap ini bisa menjadi solusi bagi warga yang membutuhkan air bersih," jelasnya.
Terlebih lagi untuk mendapatkan air bersih, mereka harus berjalan menyusuri pematang sawah untuk mengambil air bersih di salah satu sumur tadah hujan . Meski begitu, terkadang warga harus rela air yang diambilnya berwarna keruh dan mengeluarkan bau.
Salah seorang warga Pajukukang Abdul Salam menjelaskan, kekeringan didesanya memang kerap terjadi setiap tahun di bulan yang sama. Dia merasa pemerintah belum memberikan solusi bagi mereka.
"Ini sudah lebih 3 bulan kami merasakan kiris air . Untuk kebutuhan sehari hari seperti mandi dan mencuci, kami terpaksa menggunakan air tadah hujan yang rasanya asin. Kami tidak mampu membeli air bersih tiap hari karena dirasa cukup mahal apalagi ini masa pandemi kita harus irit," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, warga saat ini sangat mengharapkan adanya bantuan suplai air bersih dari pemerintah setempat untuk meringankan beban mereka.
"Disini ada ribuan penduduk pak, kami berharap besar ada solusi dari pemerintah setempat dalam problematika krisis air yang setiap tahu kami alami, kita sudah capek terus dijanjikan namun tidak ada bukti, " harapnya.
Selain mengambil air dari sumur tadah hujan, beberapa warga mendapatkan suplai air bersih dengan membeli ke pengusaha pemasok air, harga perjerigennya Rp2000. Sementara perdrum Rp8.000
"Bagi yang ada uang mereka biasanya beli, disini ada pemasok air harga perjerigennya itu 1000 sampai 2000 rupiah, sedangkan perdrumnya 8000 rupiah, ini hanya bertahan sampai malam saja," tutup Abdul Salam.
Bupati Maros , AS Chaidir Syam mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD serta PDAM untuk memberikan solusi bagi warga yang terdampak kekeringan. Daerah Pajukukang kata Chaidir, memang merupakan daerah yang terletak di pesisir. Karenanya pihaknya akan mencari solusi yang bijak untuk membantu warga setempat.
"Kita sudah meminta kepada PDAM dan BPBD untuk melakukan penyuplaian air bersih dengan mengerahkan beberapa mobil tangki ke daerah Pajukukan dan sekitarnya. Kami berharap ini bisa menjadi solusi bagi warga yang membutuhkan air bersih," jelasnya.
(agn)
tulis komentar anda