Jadi Korban Salah Sasaran, Pria Asal Maros Dianiaya dan Ditebas Parang 14 Kali
Jum'at, 30 Juli 2021 - 11:32 WIB
Sementara Rafli, Ikra dan Arif melakukan penganiayaan dengan cara memukul bagian wajah dan kepala korban secara berulang kali dengan menggunakan kepalan tangan kosong.
Sedangkan pelaku lainnya yakni Sardi, Ikram, Gilang, Amran, menjaga di pintu rumah kos milik korban sampai para pelaku selesai melakukan penganiayaan terhadap korban. Setelah itu, para pelaku kemudian meninggalkan TKP dengan menggunakan sepeda motor.
"Atas kejadian ini korban mengalami luka terbuka akibat tebasan parang sebanyak 14 luka pada bagian tubuh korban. Para pelaku diamankan dari dua lokasi berbeda yakni di Dusin Labokke, Desa Puty dan Dusun Kombong, Desa Tiromanda, Kecamatan Bua," tambah Kapolsek Bua, Iptu Hasdin.
Tim berhasil mengamankan 7 orang pelaku dan barang bukti 1 bilah parang, sementara 2 orang pelaku lainnya yakni Ikra dan Ary tidak berada di tempat.
"Hasil interogasi menyebutkan, Rafli mengajak rekannya untuk melakukan penganiayaan terhadap korban. Rafli mengira korban yang menjalin hubungan asmara dengan adik pelaku (rafli.red), namun ternyata para pelaku tersebut salah sasaran dimana lelaki yang menjalin hubungan dengan adiknya bukan korban melainkan orang lain," kuncinya.
Sedangkan pelaku lainnya yakni Sardi, Ikram, Gilang, Amran, menjaga di pintu rumah kos milik korban sampai para pelaku selesai melakukan penganiayaan terhadap korban. Setelah itu, para pelaku kemudian meninggalkan TKP dengan menggunakan sepeda motor.
"Atas kejadian ini korban mengalami luka terbuka akibat tebasan parang sebanyak 14 luka pada bagian tubuh korban. Para pelaku diamankan dari dua lokasi berbeda yakni di Dusin Labokke, Desa Puty dan Dusun Kombong, Desa Tiromanda, Kecamatan Bua," tambah Kapolsek Bua, Iptu Hasdin.
Tim berhasil mengamankan 7 orang pelaku dan barang bukti 1 bilah parang, sementara 2 orang pelaku lainnya yakni Ikra dan Ary tidak berada di tempat.
"Hasil interogasi menyebutkan, Rafli mengajak rekannya untuk melakukan penganiayaan terhadap korban. Rafli mengira korban yang menjalin hubungan asmara dengan adik pelaku (rafli.red), namun ternyata para pelaku tersebut salah sasaran dimana lelaki yang menjalin hubungan dengan adiknya bukan korban melainkan orang lain," kuncinya.
(agn)
tulis komentar anda