Frustasi Idap Diabetes Tak Kunjung Sembuh, Pria Tua di Mojokerto Sayat Leher Pakai Cutter
Senin, 19 Juli 2021 - 19:50 WIB
MOJOKERTO - AM, warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, nekat menyayat lehernya sendiri. Diduga, pria tua itu depresi lantaran sakit yang tak kunjung sembuh.
Aksi percobaan bunuh diri itu terjadi di rumah AM. Dengan menggunakan pisau cutter, pria berusia 61 tahun itu menyayat lehernya hingga mengalami luka serius. Beruntung, aksi nekatnya diketahui oleh sang istri. AM langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Keterangan dari keluarga, korban ini diduga mengalami depresi karena penyakit diabetes kering yang tak kunjung sembuh," kata Kapolsek Gedeg AKP Edy Purwo usai mengecek kondisi korban di RSUD Basoeni, Mojokerto Selasa (19/7/2021).
Baca juga: Dampak PPKM Darurat, Forkopimda Jatim Salurkan Bansos dan Ajak Masyarakat Bervaksin
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, selama ini AM banyak menghabiskan waktu di Surabaya. Di Kota Pahlawan itu, AM mengais rupiah sebagai tukang tambal ban. Namun beberapa bulan ini ia menderita sakit diabetes.
"Sejak seminggu kemarin korban ini pulang karena sakit-sakitan. Mungkin karena jenuh atau depresi tidak sembuh-sebuh, korban nekat mau mengakhiri hidupnya dengan menyayatkan cuttet pada lehernya," imbuhnya.
Beruntung aksi nekatnya diketahui oleh sang istri dan langsung berteriak minta tolong. Sejumlah warga yang mendengar teriakan itu kemudian mendatangi rumah AM. Ketika itu warga sudah mendapati AM dalam kondisi bercucuran darah. Warga kemudian membawa AM ke RSUD Basoeni Mojokerto.
"Untuk saat ini korban sudah mendapatkan pertolongan, dan nyawanya sudah tertolong. Kita masih minta keterangan kepada pihak keluarga terkait untuk memastikan penyebab upaya bunuh diri ini," jelas Edy.
Sementara itu Santoso (31) putra korban mengaku, ayahnya sejak seminggu terakhir pulang ke rumah karena kondisi kesehatannya memburuk. Menurutnya, sang ayah diduga tertekan karena penyakitnya tersebut. Sehingga sang ayah memilih untuk mengakhiri hidup dengan cara mengenaskan itu.
"Ibu saya yang pertama lihat kondisi bapak. Ibu langsung jerit-jerit minta tolong ke tetangga. Ya mungkin karena sakit itu," kata Santoso singkat.
Aksi percobaan bunuh diri itu terjadi di rumah AM. Dengan menggunakan pisau cutter, pria berusia 61 tahun itu menyayat lehernya hingga mengalami luka serius. Beruntung, aksi nekatnya diketahui oleh sang istri. AM langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Keterangan dari keluarga, korban ini diduga mengalami depresi karena penyakit diabetes kering yang tak kunjung sembuh," kata Kapolsek Gedeg AKP Edy Purwo usai mengecek kondisi korban di RSUD Basoeni, Mojokerto Selasa (19/7/2021).
Baca juga: Dampak PPKM Darurat, Forkopimda Jatim Salurkan Bansos dan Ajak Masyarakat Bervaksin
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, selama ini AM banyak menghabiskan waktu di Surabaya. Di Kota Pahlawan itu, AM mengais rupiah sebagai tukang tambal ban. Namun beberapa bulan ini ia menderita sakit diabetes.
"Sejak seminggu kemarin korban ini pulang karena sakit-sakitan. Mungkin karena jenuh atau depresi tidak sembuh-sebuh, korban nekat mau mengakhiri hidupnya dengan menyayatkan cuttet pada lehernya," imbuhnya.
Beruntung aksi nekatnya diketahui oleh sang istri dan langsung berteriak minta tolong. Sejumlah warga yang mendengar teriakan itu kemudian mendatangi rumah AM. Ketika itu warga sudah mendapati AM dalam kondisi bercucuran darah. Warga kemudian membawa AM ke RSUD Basoeni Mojokerto.
"Untuk saat ini korban sudah mendapatkan pertolongan, dan nyawanya sudah tertolong. Kita masih minta keterangan kepada pihak keluarga terkait untuk memastikan penyebab upaya bunuh diri ini," jelas Edy.
Sementara itu Santoso (31) putra korban mengaku, ayahnya sejak seminggu terakhir pulang ke rumah karena kondisi kesehatannya memburuk. Menurutnya, sang ayah diduga tertekan karena penyakitnya tersebut. Sehingga sang ayah memilih untuk mengakhiri hidup dengan cara mengenaskan itu.
"Ibu saya yang pertama lihat kondisi bapak. Ibu langsung jerit-jerit minta tolong ke tetangga. Ya mungkin karena sakit itu," kata Santoso singkat.
(msd)
tulis komentar anda