Rekor Tertinggi Sulut Selama Pandemi, Kasus Baru Bertambah 367 Orang
Jum'at, 16 Juli 2021 - 05:10 WIB
MANADO - Hari ini Sulawesi Utara (Sulut) mencatat rekor baru selama pandemi, yakni penambahan positif COVID-19 sebanyak 367 kasus.
Jumlah tersebut merupakan rekor tertinggi selama pandemi berlangsung di Sulut. Selama sepekan terakhir ini, Sulut telah tiga kali mengalami pertambahan kasus harian melampaui puncak pandemi pertama di bulan Januari, yang paling tinggi adalah 242 kasus.
“Tentunya hal ini menjadi kekhawatirankita bersama, tetapi hal yang paling utama yang harus kita lakukan adalahkerja sama antar pemerintah dan masyarakat untuk bahu membahu menyelesaikan permasalahan ini," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit ( P2P) Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut dr. Steaven Dandel, Kamis (15/7/2021).
Dengan penambahan, kasus baru yang makin hari kian bertambah semakin menguatkan kecurigaan bahwa penyebaran Variant of Concern (Alfa, Beta, Delta dan Kappa) diduga sudah berada di Sulut.
Meski belum bisa dipastikan karena pemeriksaan genomik sequencing yang telah dikirimkan oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pencegahan Penyakit Manado ke Pusat Litbangkes Kemenkes RI sampai saat ini belum ada hasil, akan tetapi pada beberapa kluster yang terjadi di Sangihe, Tomohon, Manado dan juga Bitung, menunjukkan kecepatan transmisi yang menyerupai variant of Concern ini.
“Tapi sudah dipastikan bahwa proporsi terbesar kasus yang terjadi di Jakarta adalah Delta, maka hampir bisa dipastikan bahwa daerah lain di luar Jawa yang mengalami fenomena seperti di Jawa adalah disebabkan oleh VoC juga," ujar Dandel.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulut Mery B Pasorong menambahkan, sesuai statement Menteri Kesehatan beberapa waktu lalu jika suatu wilayah terdapat hasil PCR dengan nilai CT rendah <20, maka wilayah tersebut terindikasi ada transmisi virus Delta ."Hasil lab PCR yang termonitor baik lab pemerintah dan swasta yang ada di Sulut ada beberapa dengan hasil lab nilai CT <20," kata Merry.
Jumlah tersebut merupakan rekor tertinggi selama pandemi berlangsung di Sulut. Selama sepekan terakhir ini, Sulut telah tiga kali mengalami pertambahan kasus harian melampaui puncak pandemi pertama di bulan Januari, yang paling tinggi adalah 242 kasus.
“Tentunya hal ini menjadi kekhawatirankita bersama, tetapi hal yang paling utama yang harus kita lakukan adalahkerja sama antar pemerintah dan masyarakat untuk bahu membahu menyelesaikan permasalahan ini," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit ( P2P) Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut dr. Steaven Dandel, Kamis (15/7/2021).
Dengan penambahan, kasus baru yang makin hari kian bertambah semakin menguatkan kecurigaan bahwa penyebaran Variant of Concern (Alfa, Beta, Delta dan Kappa) diduga sudah berada di Sulut.
Meski belum bisa dipastikan karena pemeriksaan genomik sequencing yang telah dikirimkan oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pencegahan Penyakit Manado ke Pusat Litbangkes Kemenkes RI sampai saat ini belum ada hasil, akan tetapi pada beberapa kluster yang terjadi di Sangihe, Tomohon, Manado dan juga Bitung, menunjukkan kecepatan transmisi yang menyerupai variant of Concern ini.
“Tapi sudah dipastikan bahwa proporsi terbesar kasus yang terjadi di Jakarta adalah Delta, maka hampir bisa dipastikan bahwa daerah lain di luar Jawa yang mengalami fenomena seperti di Jawa adalah disebabkan oleh VoC juga," ujar Dandel.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulut Mery B Pasorong menambahkan, sesuai statement Menteri Kesehatan beberapa waktu lalu jika suatu wilayah terdapat hasil PCR dengan nilai CT rendah <20, maka wilayah tersebut terindikasi ada transmisi virus Delta ."Hasil lab PCR yang termonitor baik lab pemerintah dan swasta yang ada di Sulut ada beberapa dengan hasil lab nilai CT <20," kata Merry.
tulis komentar anda