Asal usul Ikan Tuing-tuing di Mandar dan Pancing Emas di Tenggorokan Putri Raja

Senin, 05 Juli 2021 - 05:05 WIB
Menurut si pengawal, sudah banyak tabib yang mengobati, tetapi sang putri belum juga sembuh. “Apakah Tuan tahu tabib hebat yang bisa menyembuhkan putri raja kami?” tanya penjaga yang lainnya. Lantaran penasaran, Putra Raja pun menawarkan diri. “Saya bukan tabib, Tuan. Akan tetapi, saya ingin mencoba mengobati penyakit Putri Dasar Laut itu,” ucapnya.

Penjaga istana itu tampak terkejut. Ia bergegas masuk ke dalam istana dan mengabarkannya kepada sang raja Kerajaan Naungsasi. “Raja mengizinkan Tuan untuk masuk ke dalam istana,” kata penjaga setelah melapor ke raja.

Putra Raja akhirnya bertemu dengan Raja Kerajaan Naungsasi. Sang Raja rupanya sudah pasrah kepada siapapun yang berniat baik menyembuhkan putrinya. Putra Raja lalu meneliti tubuh sang putri untuk mencari sumber penyakitnya. Rupanya, di bagian leher tampak sesuatu yang bersinar. Maka Putra Raja lantas berusaha membuka mulut sang putri. Tak disangka, benda yang bersinar itu adalah Pancing Emas yang selama ini dicarinya. Pancing emas itu bersarang di tenggorokan sang putri.

Ia menduga itulah sumber penyakit dari sang putri. Maka Putra Raja dengan pelan mengeluarkan pancing emas tersebut. Lalu menyimpannya untuk dikembalikan ke Kerajaan Arung Paria. Setelah itu, sang putri menjadi sembuh dan bisa berbicara lagi.

Raja Kerajaan Naungsasi sangat gembira. Kegembiraan itu juga dirasakan oleh semua penggawa dan seluruh rakyat Kerajaan Naungsasi. Rakyat berbondong-bondong datang ke istana untuk melihat sosok yang berhasil menyembuhkan Putri Dasar Laut itu.

Sebagai tanda terima kasih, Raja Kerajaan Naungsasi meminta Putra Raja untuk memilih hadiah. Ia berjanji akan memberi apapun yang dimintanya. Putra Raja hanya tersenyum. Ia lalu memandangi langit-langit kerajaan yang berisi sejumlah sangkar burung. Di dalamnya tampak sejumlah burung yang selama ini menjadi kesayangan sang raja.



Perhatian Putra Raja sempat membuat perasaan Raja Kerajaan Naungsasi berdebar-debar. Ia tak bisa menyembunyikan rasa khawatir jika Putra Raja meminta burung-burung kesayangannya itu. Ia pun berusaha mengalihkan perhatian sang Putra Raja. “Anak muda! Apakah kamu menginginkan emas dan berlian?”

Namun mata Putra Raja tak pernah lepas dari burung-burung tersebut. “Saya tidak ingin hadiah yang lain, kecuali burung-burung ini,” kata Putra Raja. Asa Raja Kerajaan Naungsasi agar Putra Raja memilih hadiah yang lain pun pupus. Akhirnya, Raja Naungsasi mengabulkan permintaan putra raja. Akan tetapi, burung-burung itu tidak diserahkan secara langsung. “Saya akan mengirimkan burung-burung ini kepadamu setahun sekali dalam musim timur. Yakinlah, saya tidak akan ingkar janji,” kata Raja.

Putra Raja sangat senang dan bergegas kembali ke daratan. Putra Raja kemudian menemui sang adik dan kembali menyusuri Pantai Mandar menuju Kerajaan Arung Paria. Sesampainya di istana Kerajaan Arung Paria, Putra Raja lalu menunjukkan Pancing Emas kepada raja dan para penggawa dan hulubalang. Seisi kerajaan pun gembira.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More