76 Tenaga Kesehatan di KBB Terpapar COVID-19, Paling Banyak di Puskesmas
Sabtu, 26 Juni 2021 - 01:01 WIB
BANDUNG BARAT - Sebanyak 76 tenaga kesehatan (nakes) baik dokter maupun perawat di Kabupaten Bandung Barat (KBB) saat ini diketahui terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka tersebar di sejumlah tempat perawatan, mulai dari rumah sakit, Puskesmas, hingga fasilitas kesehatan lainnya.
"Data terakhir yang kami kumpulkan, untuk di KBB sampai sekarang ada 76 tenaga kesehatan yang aktif terkonfimasi positif COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan, KBB, Eisenhower Sitanggang didampingi Kasi Surveilans dan Imunisasi Bidang P2P, Muhammad Zauhari, Jumat (25/6/2021).
Dia menjelaskan dari jumlah nakes yang positif tersebut paling banyak adalah mereka yang bertugas di sejumlah Puskesmas yang mencapai 66 orang. Diikuti oleh nakes yang bekerja di rumah sakit 7 orang, serta di sejumlah fasilitas kesehatan lainnya ada 3 orang.
Baca juga: Tekan BOR Rumah Sakit Rujukan COVID-19, Ridwan Kamil Terapkan Pola Hulu-Hilir
Mereka kini sedang menjalani isolasi mandiri dan sementara tidak dulu bertugas. Sedangkan untuk nakes yang sembuh totalnya ada 252 orang, terdiri dari 88 nakes di rumah sakit, 163 di Puskesmas, dan satu orang di fasilitas kesehatan lainnya.
"Kita berharap nakes yang sedang isolasi bisa segera sembuh (negatif) agar dapat kembali berdinas. Sementara untuk nakes yang meninggal ada lima orang, satu di rumah sakit dan 4 di faskes lainnya," kata dia.
Lebih jauh dikatakannya, akibat banyaknya nakes yang terpapar sejumlah rumah sakit dan puskesmas banyak yang kekurangan tenaga medis. Untuk itu pihaknya mencoba menambah SDM baru dengan merekrut relawan atau memperbantukan personel dari tempat lain.
"Kita akan coba rekrut tenaga kesehatan baru karena dengan ditambahnya bed maka SDM juga harus nambah. Seperti di RSUD Cikalongwetan yang akan ditambah menjadi 100 bed untuk COVID-19, kita hitung sedikitnya perlu 25 nakes tambahan supaya tercover," sebutnya.
Sementara itu Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), KBB, Aditya Duta Tirani mengakui jika tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat menjadi pihak yang sangat rentan terpapar. Terlebih dengan kondisi saat ini dimana banyak lonjakan pasien dan hampir semua bed di rumah sakit terisi penuh.
"Saat ini banyak nakes yang kelelahan akibat harus melayani dan merawat pasien COVID-19 yang melonjak drastis. Kita berharap ada penambahan tenaga yang proposional seiring dengan penambahan bed, sebab kalau kelelahan dan imun turun maka akan sangat rentan terpapar," tandasnya.
"Data terakhir yang kami kumpulkan, untuk di KBB sampai sekarang ada 76 tenaga kesehatan yang aktif terkonfimasi positif COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan, KBB, Eisenhower Sitanggang didampingi Kasi Surveilans dan Imunisasi Bidang P2P, Muhammad Zauhari, Jumat (25/6/2021).
Dia menjelaskan dari jumlah nakes yang positif tersebut paling banyak adalah mereka yang bertugas di sejumlah Puskesmas yang mencapai 66 orang. Diikuti oleh nakes yang bekerja di rumah sakit 7 orang, serta di sejumlah fasilitas kesehatan lainnya ada 3 orang.
Baca juga: Tekan BOR Rumah Sakit Rujukan COVID-19, Ridwan Kamil Terapkan Pola Hulu-Hilir
Mereka kini sedang menjalani isolasi mandiri dan sementara tidak dulu bertugas. Sedangkan untuk nakes yang sembuh totalnya ada 252 orang, terdiri dari 88 nakes di rumah sakit, 163 di Puskesmas, dan satu orang di fasilitas kesehatan lainnya.
"Kita berharap nakes yang sedang isolasi bisa segera sembuh (negatif) agar dapat kembali berdinas. Sementara untuk nakes yang meninggal ada lima orang, satu di rumah sakit dan 4 di faskes lainnya," kata dia.
Lebih jauh dikatakannya, akibat banyaknya nakes yang terpapar sejumlah rumah sakit dan puskesmas banyak yang kekurangan tenaga medis. Untuk itu pihaknya mencoba menambah SDM baru dengan merekrut relawan atau memperbantukan personel dari tempat lain.
"Kita akan coba rekrut tenaga kesehatan baru karena dengan ditambahnya bed maka SDM juga harus nambah. Seperti di RSUD Cikalongwetan yang akan ditambah menjadi 100 bed untuk COVID-19, kita hitung sedikitnya perlu 25 nakes tambahan supaya tercover," sebutnya.
Sementara itu Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), KBB, Aditya Duta Tirani mengakui jika tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat menjadi pihak yang sangat rentan terpapar. Terlebih dengan kondisi saat ini dimana banyak lonjakan pasien dan hampir semua bed di rumah sakit terisi penuh.
"Saat ini banyak nakes yang kelelahan akibat harus melayani dan merawat pasien COVID-19 yang melonjak drastis. Kita berharap ada penambahan tenaga yang proposional seiring dengan penambahan bed, sebab kalau kelelahan dan imun turun maka akan sangat rentan terpapar," tandasnya.
(msd)
tulis komentar anda