Kinerja Kuartal Pertama 2021 Membaik, Amar Bank Optimistis Terus Tumbuh
Kamis, 03 Juni 2021 - 12:19 WIB
BEKASI - Hadirnya vaksin COVID-19 di awal 2021, telah membawa semangat baru yang diharapkan mampu mengembalikan siklus ekonomi kembali normal di Indonesia. Semangat positif tersebut, juga telah berhasil memacu Amar Bank mencatatkan kinerja kuartal pertama yang solid. Hal tersebut terlihat dari peningkatan kinerja apabila dibandingkan dengan kuartal IV tahun 2020 terutama pada penguatan likuiditas.
Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengatakan, akhir kuartal I 2021, portfolio kredit tumbuh sebesar 2,85 persen dari posisi akhir tahun 2020 yaitu dari Rp 1,72 triliun pada akhir tahun 2020 menjadi Rp 1,76 triliun pada kuartal I 2021.
“Walaupun pertumbuhan ekonomi nasiona l tetap terkontraksi sebesar 0,74 persen, Amar Bank terus mendukung masyarakat dan UMKM yang membutuhkan pinjaman dengan tetap memperhatikan kualitas dari calon debitur,” kata Tulsian dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (3/6/2021).
Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), lanjut Tulsian, terlihat pertumbuhan yang konsisten, yaitu dari Rp 2,9 triliun pada akhir tahun 2020 menjadi Rp3,3 triliun pada kuartal I 2021 sehingga likuiditas bank tergolong baik dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) pada kuartal I 2021 tercatat sebesar 1.681,39 persen. Baca juga: Belajar dari Korsel, Ekonomi Kreatif RI Bisa Jadi Motor Pemulihan Ekonomi
"Dengan kondisi likuiditas tersebut dan CAR yang relatif tinggi sebesar 37,63 persen, Bank memiliki ruang yang lebih besar untuk menyalurkan kredit tentunya dengan tetap mengedepankan asas kehati-hatian. Bank juga melihat adanya sentimen positif dari kalangan pengusaha untuk meningkatkan kinerja bisnis yang tertunda dan konsumsi masyarakat yang perlahan turut meningkat," bebernya.
Sementara dari sisi profitabilitas, tambahr dia, kinerja kredit yang baik mendorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar Rp 82 Miliar atau meningkat 37,39 persen dibanding dengan periode Kuartal IV 2020 yang tercatat sebesar Rp60 Miliar.
Hal ini, urainya, dipengaruhi oleh penyaluran kredit Bank yang meningkat sejak akhir tahun 2020 sehingga mendorong pertumbuhan pendapatan bunga. Selain itu, biaya dana (cost of fund) yang turun juga turut berkontribusi terhadap profitabilitas. Baca juga: Vaksinasi Jadi Langkah Krusial dalam Mengakhiri Pandemi
Meski bank mengalami pertumbuhan, kata Tuslian, pihaknya waspada terhadap kondisi perekonomian ke depannya. Walaupun vaksin sudah mulai didistribusikan, perekonomian masih secara perlahan menunjukan perputaran balik yang positif. Selama kuartal I 2021, pihaknya tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan dari karyawan, sehingga langkah-langkah mengurangi risiko penyebaran COVID-19 masih terus dilakukan.
“Kedepannya, kami akan terus berinvestasi pada pengembangan sistem, teknologi dan sumberdaya manusia. Selain itu, kami juga akan terus menjaga dengan baik pelayanan terhadap nasabah secara digital melalui produk Tunaiku dan Senyumku (mobile-only digital bank). Kami bekerja tidak hanya untuk menyediakan akses ke layanan perbankan, tetapi juga menciptakan pengalaman yang dapat memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat,” ujar Vishal Tulsian.
Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengatakan, akhir kuartal I 2021, portfolio kredit tumbuh sebesar 2,85 persen dari posisi akhir tahun 2020 yaitu dari Rp 1,72 triliun pada akhir tahun 2020 menjadi Rp 1,76 triliun pada kuartal I 2021.
Baca Juga
“Walaupun pertumbuhan ekonomi nasiona l tetap terkontraksi sebesar 0,74 persen, Amar Bank terus mendukung masyarakat dan UMKM yang membutuhkan pinjaman dengan tetap memperhatikan kualitas dari calon debitur,” kata Tulsian dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (3/6/2021).
Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), lanjut Tulsian, terlihat pertumbuhan yang konsisten, yaitu dari Rp 2,9 triliun pada akhir tahun 2020 menjadi Rp3,3 triliun pada kuartal I 2021 sehingga likuiditas bank tergolong baik dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) pada kuartal I 2021 tercatat sebesar 1.681,39 persen. Baca juga: Belajar dari Korsel, Ekonomi Kreatif RI Bisa Jadi Motor Pemulihan Ekonomi
"Dengan kondisi likuiditas tersebut dan CAR yang relatif tinggi sebesar 37,63 persen, Bank memiliki ruang yang lebih besar untuk menyalurkan kredit tentunya dengan tetap mengedepankan asas kehati-hatian. Bank juga melihat adanya sentimen positif dari kalangan pengusaha untuk meningkatkan kinerja bisnis yang tertunda dan konsumsi masyarakat yang perlahan turut meningkat," bebernya.
Sementara dari sisi profitabilitas, tambahr dia, kinerja kredit yang baik mendorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar Rp 82 Miliar atau meningkat 37,39 persen dibanding dengan periode Kuartal IV 2020 yang tercatat sebesar Rp60 Miliar.
Hal ini, urainya, dipengaruhi oleh penyaluran kredit Bank yang meningkat sejak akhir tahun 2020 sehingga mendorong pertumbuhan pendapatan bunga. Selain itu, biaya dana (cost of fund) yang turun juga turut berkontribusi terhadap profitabilitas. Baca juga: Vaksinasi Jadi Langkah Krusial dalam Mengakhiri Pandemi
Meski bank mengalami pertumbuhan, kata Tuslian, pihaknya waspada terhadap kondisi perekonomian ke depannya. Walaupun vaksin sudah mulai didistribusikan, perekonomian masih secara perlahan menunjukan perputaran balik yang positif. Selama kuartal I 2021, pihaknya tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan dari karyawan, sehingga langkah-langkah mengurangi risiko penyebaran COVID-19 masih terus dilakukan.
“Kedepannya, kami akan terus berinvestasi pada pengembangan sistem, teknologi dan sumberdaya manusia. Selain itu, kami juga akan terus menjaga dengan baik pelayanan terhadap nasabah secara digital melalui produk Tunaiku dan Senyumku (mobile-only digital bank). Kami bekerja tidak hanya untuk menyediakan akses ke layanan perbankan, tetapi juga menciptakan pengalaman yang dapat memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat,” ujar Vishal Tulsian.
(don)
tulis komentar anda