Darurat Corona, Tak Mengurangi Khusuknya Salat Ied di Desa Ini

Minggu, 24 Mei 2020 - 16:03 WIB
Takmir Masjid Nurul Hidayah, Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, memeriksa suhu badan, membagikan masker, serta memberikan hand sanitaizer. Foto/Dok.Takmir Masjid Nurul Hidayah
MALANG - Matahari masih malu-malu menampakkan sinarnya, saat alunan takbir terus berkumandang dengan merdu dari Masjid Nurul Hidayah di Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

(Baca juga: Salat Idul Fitri yang Sunyi di Tengah Pandemi COVID-19 )

Tidak seperti biasanya. Halaman masjid ini, telah terpasang terop berhias kain warna putih dan warna emas. Lembaran terpal juga telah tergelar, yang kemudian di atasnya digelar karpet.

Warga mulai beduyun-duyun mendatangi masjid. Petugas dari Takmir Masjid Nurul Hidayah, mulai nampak sibuk di ujung jalan. Ruas jalan desa yang membentang di depan masjid, telah ditutup untuk kepentingan Salat Idul Fitri, Minggu (24/5/2020).

Para petugas tersebut, berbagi peran. Mereka ada yang mengukur suhu tubuh warga saat akan memasuki area masjid. Setelah itu, ada pula petugas yang membagikan masker, dan petugas lainnya menyemprotkan hand sanitaizer.



Jamaah Salat Idul Fitri begitu sabar menanti giliran untuk bisa memasuki area masjid. Mereka begitu mentaati aturan ketat yang diterapkan takmir masjid, untuk memutus rantai penularan COVID-19, saat digelar Salat Idul Fitri.

"Kalau suhu badannya 38 derajat celsius, pastinya kami persilahkan tidak masuk ke dalam masjid. Jamaah yang tidak memakai masker, langsung kami beri masker untuk dikenakan," ujar salah seorang anggota Takmir Masjid Nurul Hidayah, Slamet.



Bukan hanya saat masuk ke area masjid saja yang diaturannya ketat. Saat berada di masjid untuk melaksanakan salat, para jamaah juga diminta menjaga jarak menyesuaikan dengan garis yang telah dibuat.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More