Tambah 10 Kasus Positif COVID-19, Klaster Halalbihalal Nglempong Jadi 62 Orang
Rabu, 02 Juni 2021 - 15:45 WIB
SLEMAN - Jumlah kasus positif COVID-19 klaster Halal Bihalal Dusun Nglempong Ngemplak 2, Kalurahan Umbulmartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman bertambah. Hal ini setelah dilakukan swab PCR terhadap 42 warga kontak erat, Senin (31/5/2021), 10 orang di antaranya hasilnya positif, Selasa (1/6/2021). Dengan penambahan ini total warga yang positif COVID-19 menjadi 62 orang. Sebab sebelumnya 52 orang sudah dinyatakan positif COVID-19.
Kepala Puskesma Ngempak 1, Sleman Seruni Anggraeni Susila mengatakan sebagai tindaklanjutnya 10 warga yang dinyatakan positif COVID-19 tiga orang dibawa ke fasilitas kesehatan darurat COVID-19 (FKDC) Asrama Haji DIY di Sinduadi, Mlati, Sleman, Selasa (1/6/2021) dan sisanya melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.
“Untuk yang hasilnya negatif, bagi warga yang masih satu rumah dengan kasus positif tetap harus karantina di rumah, sedangkan lainnya boleh beraktivitas tapi terbatas,” kata Seruni, Rabu (2/6/2021).
Seruni menjelaskan klaster halalbihalal di Nglempong Ngempak 2, Umbulmartani, Ngempak menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi semua pihak. Untuk itu guna mencegah terjadinya penularan dan klaster baru, maka harus patuh dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Sebab abai terhadap prokes akan berakibat fatal, bahkan mengancam ketahanan serta menganggu sosial dan ekonomi. "Garda terdepan adalah warga itu sendiri. Kedepan kita semua harus melangkah lebih baik lagi. Jaga diri, jaga keluarga dan jaga tetangga kita," jelasnya.
Seruni menambahkan untuk swab terhadap 19 orang warga Umbulmartani dan Bimomartani yang kontak erat dengan kasus berbeda, tujuh orang di antaranya, hasilnya keluar positif, Selasa (1/6/2021). Mereka yang positif menjalani isoman di rumah. “Alasan isoman, tidak dibawa ke Asrama Haji, karena rumah mereka memadai dan disupport oleh Satgas dusun,” tambahnya.
Kasus COVID-19 di Sleman hingga Rabu (2/6/2021), terkonfirmasi 16381 kasus. Meliputi 1198 kasus, sembuh 14701 kasus, meninggal 482 kasus. Dari jumlah tersebut bergejala 10537 orang, tidak bergejala 5844 orang.
Kepala Puskesma Ngempak 1, Sleman Seruni Anggraeni Susila mengatakan sebagai tindaklanjutnya 10 warga yang dinyatakan positif COVID-19 tiga orang dibawa ke fasilitas kesehatan darurat COVID-19 (FKDC) Asrama Haji DIY di Sinduadi, Mlati, Sleman, Selasa (1/6/2021) dan sisanya melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.
“Untuk yang hasilnya negatif, bagi warga yang masih satu rumah dengan kasus positif tetap harus karantina di rumah, sedangkan lainnya boleh beraktivitas tapi terbatas,” kata Seruni, Rabu (2/6/2021).
Seruni menjelaskan klaster halalbihalal di Nglempong Ngempak 2, Umbulmartani, Ngempak menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi semua pihak. Untuk itu guna mencegah terjadinya penularan dan klaster baru, maka harus patuh dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Sebab abai terhadap prokes akan berakibat fatal, bahkan mengancam ketahanan serta menganggu sosial dan ekonomi. "Garda terdepan adalah warga itu sendiri. Kedepan kita semua harus melangkah lebih baik lagi. Jaga diri, jaga keluarga dan jaga tetangga kita," jelasnya.
Seruni menambahkan untuk swab terhadap 19 orang warga Umbulmartani dan Bimomartani yang kontak erat dengan kasus berbeda, tujuh orang di antaranya, hasilnya keluar positif, Selasa (1/6/2021). Mereka yang positif menjalani isoman di rumah. “Alasan isoman, tidak dibawa ke Asrama Haji, karena rumah mereka memadai dan disupport oleh Satgas dusun,” tambahnya.
Kasus COVID-19 di Sleman hingga Rabu (2/6/2021), terkonfirmasi 16381 kasus. Meliputi 1198 kasus, sembuh 14701 kasus, meninggal 482 kasus. Dari jumlah tersebut bergejala 10537 orang, tidak bergejala 5844 orang.
(don)
tulis komentar anda