Tren COVID-19 di Jabar Turun, Ridwan Kamil: Tingkatkan Kewaspadaan

Kamis, 29 April 2021 - 20:09 WIB
"Yang paling rawan adalah lansia, kami tidak mau terulang lagi seperti kasus mudik di Ciamis tahun lalu," ungkapnya.

Saat ini, sosialisasi, edukasi, dan strategi komunikasi sedang dijalankan melalui berbagai saluran media untuk menanamkan kesadaran tidak mudik dan jika memaksa akan berbahaya. "Sosialisasi larangan mudik akan makin gencar," ucap Kang Emil.

Meski begitu, jika ada pemudik yang lolos penyekatan dan sampai ke kampung halamannya, dia meminta posko RT/RW/kelurahan/desa memberlakukan karantina selama lima hari. Oleh karenanya, Kang Emil pun meminta agar fasilitas rumah isolasi harus benar-benar siap digunakan.

"Saya titip ke camat dan disampaikan lagi ke kepala desa. Pastikan, kalaupun ada pemudik yang bocor, tolong fasilitasi karantina lima hari. Apakah itu di SD, rumah warga atau rumah angker sekalipun," sebutnya.

Khusus kabupaten/kota yang memiliki pantai, Kang Emil pun meminta agar waspada. Pasalnya, pascalebaran, tempat wisata laut akan menjadi incaran masyarakat yang sudah menahan keinginan berlibur selama Ramadhan.

"Khusus yang wilayahnya punya pantai apalagi Pangandaran agar diketatkan pengendalian wisatawan karena berpotensi penularan bila berkerumun," tutur Kang Emil.

Dilaporkan, kasus COVID-19 di Jabar mengalami tren penurunan cukup signifikan. Walaupun pemerintah pusat mencatat kasus aktif di Jabar saat ini sebanyak 30.225, namun Kang Emil memastikan bahwa angka tersebut 40 persennya adalah kasus lama.

"Sekarang 30.225, tapi 40 persennya kasus lama. Jadi sebenarnya kurang lebih 19.000 yang ada di catatan kami," ungkapnya.

Angka kesembuhan juga tinggi di angka 87,7 persen dan angka kematian 1,3 persen lebih baik dari angka rata-rata nasional. Sementara tingkat keterisian rumah sakit COVID-19 grafiknya terus menurun.

Sempat menyentuh angka 80% di awal tahun 2021, lalu turun ke 50% di bulan Maret. Kini, keterisian rumah sakit di seluruh Jabar tinggal 43,8%. "Ini harus jadi tren jangan terganggu oleh libur panjang karena mudik," katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content