Sekolah Tatap Muka Bakal Digelar, FAGI Ajukan Empat Syarat
Rabu, 07 April 2021 - 14:19 WIB
BANDUNG - Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Jawa Barat menolak keras rencana pemerintah yang bakal melaksanakan sekolah tatap muka dalam waktu dekat. Rencana tersebut dinilai masih sangat rentan digelar saat ini.
Menyikapi keinginan banyak pihak atas rencana tersebut, Ketua FAGI Jabar Iwan Hermawan tetap menolak dengan tegas rencana sekolah tatap muka. Kalaupun memaksa bakal dilaksanakan, FAGI menuntut agar empat syarat bisa dipenuhi, agar tidak terjadi cluster sekolah.
Baca juga: Kabareskrim Pimpin Investigasi Kebakaran Kilang Minyak Balongan
"Pertama, bila sekolah tatap muka tetap akan dilaksankan, maka harus dipastikan semua tenaga kependidikan di Kota Bandung, harus seluruhnya tuntas mendapatkan vaksinasi," tegas Iwan, Rabu (7/4/2021).
Syarat kedua, kata Iwan, ketika masuk hari pertama, siswa harus membawa hasil rapid test. Ini untuk memastikan bahwa siswa tersebut sedang tidak terinfeksi. Terkait biaya, kata dia, bagi keluarga tidak mampu harus biayai oleh pemerintah dan pemerintah daerah.
Baca juga: Pemprov Jabar Tunggu Aturan Teknik Larangan Mudik dari Pusat
"Ketiga, mesti ada verifikasi faktual dari Satgas Covid Kecamatan sebelum dikeluarkan rekomendasi pembelajaran tatap muka," katanya.
Keempat, ada koordinasi yg baik antara disdik kota dengan kantor cabang dinas pendidikan yang menaungi sekolah SMA atau sederajat, dalam pengelolaan vaksinasi guru SMA/SMK.
Menyikapi keinginan banyak pihak atas rencana tersebut, Ketua FAGI Jabar Iwan Hermawan tetap menolak dengan tegas rencana sekolah tatap muka. Kalaupun memaksa bakal dilaksanakan, FAGI menuntut agar empat syarat bisa dipenuhi, agar tidak terjadi cluster sekolah.
Baca juga: Kabareskrim Pimpin Investigasi Kebakaran Kilang Minyak Balongan
"Pertama, bila sekolah tatap muka tetap akan dilaksankan, maka harus dipastikan semua tenaga kependidikan di Kota Bandung, harus seluruhnya tuntas mendapatkan vaksinasi," tegas Iwan, Rabu (7/4/2021).
Syarat kedua, kata Iwan, ketika masuk hari pertama, siswa harus membawa hasil rapid test. Ini untuk memastikan bahwa siswa tersebut sedang tidak terinfeksi. Terkait biaya, kata dia, bagi keluarga tidak mampu harus biayai oleh pemerintah dan pemerintah daerah.
Baca juga: Pemprov Jabar Tunggu Aturan Teknik Larangan Mudik dari Pusat
"Ketiga, mesti ada verifikasi faktual dari Satgas Covid Kecamatan sebelum dikeluarkan rekomendasi pembelajaran tatap muka," katanya.
Keempat, ada koordinasi yg baik antara disdik kota dengan kantor cabang dinas pendidikan yang menaungi sekolah SMA atau sederajat, dalam pengelolaan vaksinasi guru SMA/SMK.
(msd)
tulis komentar anda