Viral Jutawan Cabai Mojokerto, Hasil Panen Selama Sebulan Bisa Langsung Beli Mobil
Sabtu, 03 April 2021 - 11:23 WIB
MOJOKERTO - Harga cabai mahal yang mencapai sekitar Rp100.000 per Kg membawa berkah bagi petani cabe di Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto , Jatim.
Baca juga: Petani Cabai di Desa Pucuk Mojokerto Mendadak Jadi Jutawan
Hanya tujuh kali panen cabai selama satu bulan, petani mendapatkan uang puluhan juta rupiah. Uang hasil panen cabai dibelikan mobil, sepeda motor dan bahkan untuk renovasi rumah.
Baca juga: 2 Pekan Jelang Puasa, Cabai Rawit Masih Nangkring di Atas Rp100.000 per Kg
Petani cabai yang mendapat keuntungan besar karena harganya yang mahal adalah Rakub (38), warga Desa Cinandang, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Sejak pagi dengan semangat Rakub pergi ke ladangnya yang tidak jauh dari rumah. Rakub memetik cabai yang sudah masa panen, dibawa pulang lalu dijual.
Rakub merupakan salah satu petani cabe yang mendapat keuntungan besar imbas cabai mahal sejak dua bulan terakhir. Dari hasil memanen cabai selama tujuh kali dalam sebulan, Rakub mampu membeli mobil mini bus keluaran tahun 2013 dengan harga Rp118 juta.
Menurut Rakub dalam sekali panen mampu mendapatkan cabai sebanyak 2,5 kuintal dengan harga Rp50.000 hingga Rp90.000. Sedangkan lahan yang dimiliki seluas 4.000 meter persegi yang merupakan lahannya sendiri.
Berkah petani cabai tak hanya dirasakan oleh warga Desa Cinandang, namun juga sejumlah desa lainya di Kecamatan Dawarblandong. Seperti Desa Pucuk, Gunungsari, Madureso, Brayu dan Temuireng.
Selama ini Dawarblandong dikenal sebagai sentra pertanian cabai di kawasan utara Sungai Brantas, Kabupaten Mojokerto.
Baca juga: Petani Cabai di Desa Pucuk Mojokerto Mendadak Jadi Jutawan
Hanya tujuh kali panen cabai selama satu bulan, petani mendapatkan uang puluhan juta rupiah. Uang hasil panen cabai dibelikan mobil, sepeda motor dan bahkan untuk renovasi rumah.
Baca juga: 2 Pekan Jelang Puasa, Cabai Rawit Masih Nangkring di Atas Rp100.000 per Kg
Petani cabai yang mendapat keuntungan besar karena harganya yang mahal adalah Rakub (38), warga Desa Cinandang, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Sejak pagi dengan semangat Rakub pergi ke ladangnya yang tidak jauh dari rumah. Rakub memetik cabai yang sudah masa panen, dibawa pulang lalu dijual.
Rakub merupakan salah satu petani cabe yang mendapat keuntungan besar imbas cabai mahal sejak dua bulan terakhir. Dari hasil memanen cabai selama tujuh kali dalam sebulan, Rakub mampu membeli mobil mini bus keluaran tahun 2013 dengan harga Rp118 juta.
Menurut Rakub dalam sekali panen mampu mendapatkan cabai sebanyak 2,5 kuintal dengan harga Rp50.000 hingga Rp90.000. Sedangkan lahan yang dimiliki seluas 4.000 meter persegi yang merupakan lahannya sendiri.
Berkah petani cabai tak hanya dirasakan oleh warga Desa Cinandang, namun juga sejumlah desa lainya di Kecamatan Dawarblandong. Seperti Desa Pucuk, Gunungsari, Madureso, Brayu dan Temuireng.
Selama ini Dawarblandong dikenal sebagai sentra pertanian cabai di kawasan utara Sungai Brantas, Kabupaten Mojokerto.
(shf)
tulis komentar anda