Warga Sungai Pinang Kesulitan Berjualan Keluar Desa
Rabu, 20 Mei 2020 - 13:35 WIB
OGAN ILIR - Kabupaten Ogan Ilir mengkonfirmasi sudah 41 warga positif COVID-19. Kecamatan Sungai Pinang menjadi wilayah penyebaran tertinggi dengan jumlah 18 orang.
Jumlah mencapai 18 orang positif Corona tersebut membuat warga dari desa lain menjadi was-was dan menutup diri terhadap warga asal Sungai Pinang.
Hal ini menjadi viral di media sosial lantaran berimbas ke sektor jual beli bagi pedagang asal Kecamatan Sungai Pinang.
Pedagang dari Sungai Pinang yang biasanya keluar desa untuk berniaga di pasar kalangan sering kali ditolak dan diusir keluar dari pasar. (Baca juga: Bulog Divre Sumsel Babel Gelar OP, HET Gula Rp12.500/Kg)
Menanggapi hal tersebut, Camat Sungai Pinang Edi Rahmat mengatakan, pemerintah sudah sejak awal melakukan pembatasan (aktivitas).
"Jadi bukan cuma baru-baru ini. Dan untuk membantu meringankan beban masyarakat ada berbagai macam bantuan mulai sembako, PKH, BLT dan lain-lain," ucap Edi Rahmat kepada Sindonews.
Dengan bantuan dari pemerintah tersebut, menurut Edi Rahmat sebetulnya bisa membantu meringankan beban warga khususnya di wilayah Sungai Pinang. Ke depannya tidak ada lagi pengusiran terhadap warganya karena sudah me-lockdown diri.
"Terkait larangan masuk bagi pedagang dari Sungai Pinang di beberapa pasar dan kalangan kito tidak bisa memaksakan itu hak mereka, kita pun kalau kejadiannya di tempat lain mungkin berlaku sama," jelas Edi.
Jumlah mencapai 18 orang positif Corona tersebut membuat warga dari desa lain menjadi was-was dan menutup diri terhadap warga asal Sungai Pinang.
Hal ini menjadi viral di media sosial lantaran berimbas ke sektor jual beli bagi pedagang asal Kecamatan Sungai Pinang.
Pedagang dari Sungai Pinang yang biasanya keluar desa untuk berniaga di pasar kalangan sering kali ditolak dan diusir keluar dari pasar. (Baca juga: Bulog Divre Sumsel Babel Gelar OP, HET Gula Rp12.500/Kg)
Menanggapi hal tersebut, Camat Sungai Pinang Edi Rahmat mengatakan, pemerintah sudah sejak awal melakukan pembatasan (aktivitas).
"Jadi bukan cuma baru-baru ini. Dan untuk membantu meringankan beban masyarakat ada berbagai macam bantuan mulai sembako, PKH, BLT dan lain-lain," ucap Edi Rahmat kepada Sindonews.
Dengan bantuan dari pemerintah tersebut, menurut Edi Rahmat sebetulnya bisa membantu meringankan beban warga khususnya di wilayah Sungai Pinang. Ke depannya tidak ada lagi pengusiran terhadap warganya karena sudah me-lockdown diri.
"Terkait larangan masuk bagi pedagang dari Sungai Pinang di beberapa pasar dan kalangan kito tidak bisa memaksakan itu hak mereka, kita pun kalau kejadiannya di tempat lain mungkin berlaku sama," jelas Edi.
(boy)
tulis komentar anda