Stigma Buruk Masih Membayangi para Penyintas COVID-19

Rabu, 31 Maret 2021 - 02:49 WIB
Diketahui, pada masa pandemi COVID-19 , pasokan stok darah di kota-kota besar di Indonesia menurun antara 30 persen hingga 50 persen. Untuk PMI Kota Surabaya dilaporkan membutuhkan sekitar 300 kantung darah per hari untuk kebutuhan rumah sakit di Kota Pahlawan.

Selain itu partisipasi penyintas untuk mendonorkan plasma konvalesen juga masih banyak dibutuhkan untuk pengembangan uji klinis terapi pasien terkonfirmasi COVID-19. “Salah satu hal yang luar biasa dari pelaksanaan aksi sosial hari ini, selain solidaritas para relawan pendonor darah dan plasma konvalesen, adalah juga solidaritas berbagai organisasi yang berkolaborasi mendukung agenda donor ini.

" Semua bekerja sama mulai dari institusi militer, entitas bisnis, hingga organisasi dan komunitas sosial. Kolaborasi ini mencerminkan core value BUMN, AKHLAK. Kolaborasi dengan berbagai pihak untuk melaksanakan amanah, sebagai perpanjangan tangan Pemerintah dalam membantu masyarakat luas. Agar bangsa bisa beradaptasi pada kehidupan new normal dan tetap harmonis melampaui pandemi COVID-19,” terangnya.

Pelindo Marines dan grup usaha Pelindo III lainnya, lanjut Umar, telah membentuk Satgas Pengendalian COVID-19 di masing-masing kantor yang bertugas mengendalikan situasi penularan dan penyebaran virus tersebut. Apabila ada kasus terkonfirmasi COVID-19 segera dilakukan tracing, testing, dan treatment (3T). Setiap ada pegawai dan keluarga satu tempat tinggalnya yang positif segera dibantu perawatannya.

Untuk yang bergejala diberikan perawatan intensif di RS PHC Surabaya atau RS rujukan Kemenkes lainnya. "Sedangkan untuk yang tidak bergejala difasilitasi perawatan isolasi mandiri yang layak agar sehat dan bisa bekerja bersama kembali. Pekerja penyintas yang kembali bekerja selalu diterima dengan baik oleh seluruh pegawai lainnya tanpa ada pembedaan. Karena solidaritas dan kolaborasi juga merupakan kunci untuk terwujudnya imunitas bersama," tegas dia.
(don)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More