Sosok Andi Sumangerukka, Jenderal TNI yang Punya Jiwa Sosial Tinggi

Selasa, 30 Maret 2021 - 23:13 WIB
Sebagai perwira tertinggi di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, Dia menjadi garda terdepan memimpin para prajuritnya guna membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19.

Dikalangan orang terdekatnya, Andi Sumangerukka memiliki panggilan akrab. Puang atau Jenderal Kota Lama sapaan akrab bagi orang-orang terdekatnya. Dengan jiwa sosial yang tinggi, Dia kemudian membentuk organisasi sosial yang bernama Aku Sahabat Rakyat (ASR). Yang pada akhirnya ASR tersebut menjadi Motto Prajurit TNI, khususnya wilayah Kodam XIV/ Hasanuddin.

“ASR ini dibentuk untuk kepentingan rakyat. Tujuannya, agar Prajurit TNI dapat terjun langsung mendengar, menyerap aspirasi rakyat dan menuntaskannya,” kata Andi Sumangerukka saat berkunjung di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu.



Karena selalu terlibat dalam urusan sosial, ASR saat ini rupanya cepat mendapat respon positif. Terbukti dalam beberapa bulan ASR terus meluas, sejumlah komunitas khususnya pemuda milenial, dengan suka rela membentuk Komunitas ASR, Relawan ASR yang totalnya kini mencapai ribuan orang yang tersebar di Sulawesi Tenggara, khususnya.

Pria lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1987. Saat menjalani pendidikan militer, dia mengambil kualifikasi kecabangan artileri pertahanan udara. Meski menjadi pimpinan di tiga provinsi, dalam setiap kunjungan kerjanya sebagai Panglima Kodam XIV/ Hasanuddin, dia selalu terlihat sederhana dan tidak ingin disambut meriah.

Ada cerita unik saat dalam kunjungan kerjanya sebagai Pangdam XIV/Hasanuddin di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara beberapa waktu silam. Ketika itu, sejam sebelum kedatangannya, sejumlah Prajurit TNI dan Pejabat pemerintahan serta para kerabatnya terlihat beriringan menggunakan mobil yang dikawal Patroli Polisi Militer menuju lokasi pendaratan helikopter yang di tumpanginya.

Melihat penjemputan yang terlalu “berlebihan” dari udara, Andi Sumangerukka lantas meminta pilot untuk melakukan pendaratan di tempat berbeda yang cukup jauh dari lokasi yang sudah ditentukan. Padahal, semua rombongan sudah berkumpul dan siap menyambutnya.

Setelah menunggu hampir sejam, helikopter tak kunjung mendarat, rombongan yang menjemput panik, entah apa yang terjadi sehingga helikopter tiba-tiba menghilang.

Tiba-tiba, telepon genggam salah satu penjemput berdering, ternyata panggilan telepon dari ajudan Andi Sumangerukka. Setelah berbincang, ternyata ajudan Andi Sumangerukka memberitahukan bahwa Jenderal sudah mendarat dengan selamat dan tengah menikmati hidangan makan siang di Metro Resto, salah satu restoran di Kota Baubau. Mendengar kabar itu, seluruh rombongan kemudian menuju Metro Resto.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content