Tortor Sombah, Pesona Penari Sambut Tamu Raja yang Masih Lestari di Simalungun
Sabtu, 27 Maret 2021 - 05:00 WIB
Kini Tortor Sombah masih tetap ditampilkan menyambut tamu-tamu penting baik di instansi pemerintah, dan pihak swasta lainnya.
Tamu penting yang disambut akan diperlakukan penyambutannya seperti seorang raja oleh para penari.
Tortor Sombah asal Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatra Utara sudah mendapat penghargaan dari pemerintah pusat melalui Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 2019 silam.
Penghargaan itu berupa ditetapkannya Tortor Sombah sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia. Pemberian penghargaan berlangsung di sela Pekan Kebudayaan Nasional di Jakarta, 7-13 Oktober 2019.
Penghargaan diberikan Menteri Dalam Negeri kala itu dijabat Tjahjo Kumolo, didampingi Menteri Penddidikan dan Kebudayaan, masih dijabat Muhajir Effendi kepada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Utara, Sabrina.
Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Simalungun Resman Saragih mengatakan, Tortor Sombah adalah tarian Simalungun yang paling sakral sebab fungsinya sebagai tari upacara buat menyambut para tamu raja
pada dahulu kala. Dan rangkaian tarian ini berpasangan antara seorang laki dan wanita.
" Pada mulanya, tarian Tortor Sombah ini, tidak memiliki gerakan yang tetap. Hanya memiliki gerakan Sombah,dan motif gerakannya, sama dengan fungsinya sendiri, dimana sang penari saat tamu datang , menari dengan melakukan gerakan Sombah," sebut Resman.
Selanjutnya, perlahan-lahan turun sambil membersihkan diri. Kemudian dengan melakukan gerakan membersihkan lingkungan , sambil menunggu tamu menerima bentuk penghormatan, dengan cara manogu atau
Tamu penting yang disambut akan diperlakukan penyambutannya seperti seorang raja oleh para penari.
Tortor Sombah asal Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatra Utara sudah mendapat penghargaan dari pemerintah pusat melalui Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 2019 silam.
Penghargaan itu berupa ditetapkannya Tortor Sombah sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia. Pemberian penghargaan berlangsung di sela Pekan Kebudayaan Nasional di Jakarta, 7-13 Oktober 2019.
Penghargaan diberikan Menteri Dalam Negeri kala itu dijabat Tjahjo Kumolo, didampingi Menteri Penddidikan dan Kebudayaan, masih dijabat Muhajir Effendi kepada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Utara, Sabrina.
Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Simalungun Resman Saragih mengatakan, Tortor Sombah adalah tarian Simalungun yang paling sakral sebab fungsinya sebagai tari upacara buat menyambut para tamu raja
pada dahulu kala. Dan rangkaian tarian ini berpasangan antara seorang laki dan wanita.
" Pada mulanya, tarian Tortor Sombah ini, tidak memiliki gerakan yang tetap. Hanya memiliki gerakan Sombah,dan motif gerakannya, sama dengan fungsinya sendiri, dimana sang penari saat tamu datang , menari dengan melakukan gerakan Sombah," sebut Resman.
Selanjutnya, perlahan-lahan turun sambil membersihkan diri. Kemudian dengan melakukan gerakan membersihkan lingkungan , sambil menunggu tamu menerima bentuk penghormatan, dengan cara manogu atau
tulis komentar anda