Kakek yang Rawat Cucu Lumpuh Selama 17 Tahun Akhirnya Terima Bantuan Pemerintah
Selasa, 19 Mei 2020 - 19:10 WIB
Selain kumuh dan pengap, juga tidak ada septitank. Bahkan, saluran air di kontrakannya sendiri sudah tidak dialiri lagi. Sehingga, Nanang harus menimba air dari tetangganya dengan menggunakan ember.
"Kami sendiri sebenarnya sudah siap untuk melakukan bedah rumah seperlunya, termasuk pembuatan septitank di kontrakan Pak Nanang. Tapi kalau memang keluarga ini bisa direlokasi ke rumah susun milik pemerintah, itu jauh lebih baik," harap Daniel yang juga Humas "Perhimpunan Driver Online Indonesia" (PDOI) Jawa Timur.
Daniel juga bersyukur, ibu kandung Diva Nabila, Anita Noviandry (38) sudah menengok, bahkan berjanji akan ikut merawat putri pertamanya itu.
Selama 17 Tahun Rawat Cucu dalam Keterbatasan Ekonomi
Kisah Nanang Soedarto (53) sempat viral dan jadi perbincangan publik. Selama 17 tahun, Nanang harus merawat cucunya yang bernama Diva Nabila yang hanya bisa terbaring tak berdaya di ranjang lusuh akibat penyakit syarat yang dideritanya.
Menurut Nanang, cucunya tersebut sakit syaraf sejak Nabila berusia 6 bulan. Berawal dari kejang berkelanjutan, disusul demam tinggi. Sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo, Surabaya, beberapa saat lamanya. Lalu diputuskan rawat jalan.
Pengobatan alternatif juga sempat dicoba. Namun karena keterbatasan biaya, akhirnya sejak 2005, pemilik nama Diva Nabila Lailiyah kelahiran 23 Maret 2003 ini tidak lagi mendapatkan penanganan.
Nabila sendiri, menurut cerita Nanang, sudah dititipkan ibunya sejak 2005, saat dia berusia 2 tahun. Sedangkan ayahnya, sudah lebih dahulu pergi meninggalkan Nabila sejak masih berusia 3 bulan. Dan tidak ada kabarnya sampai sekarang.
"Jadi, saya bergantian mengurus Nabila bersama Supriyati (59 tahun), kakak saya yang juga Neneknya Nabila," jelas Nanang, yang sempat bekerja sebagai security dan kuli bangunan ini. Namun sejak 2014 sampai sekarang, Nanang nganggur.
Supriyati, kakaknya, dapat pekerjaan meski serabutan di kantin perusahaan di kawasan Surabaya Barat. "Jadi, kalau makanannya tidak habis, bisa dibawa pulang dan kami makan di rumah," ujar Nanang yang sudah lama menduda ini.
"Kami sendiri sebenarnya sudah siap untuk melakukan bedah rumah seperlunya, termasuk pembuatan septitank di kontrakan Pak Nanang. Tapi kalau memang keluarga ini bisa direlokasi ke rumah susun milik pemerintah, itu jauh lebih baik," harap Daniel yang juga Humas "Perhimpunan Driver Online Indonesia" (PDOI) Jawa Timur.
Daniel juga bersyukur, ibu kandung Diva Nabila, Anita Noviandry (38) sudah menengok, bahkan berjanji akan ikut merawat putri pertamanya itu.
Selama 17 Tahun Rawat Cucu dalam Keterbatasan Ekonomi
Kisah Nanang Soedarto (53) sempat viral dan jadi perbincangan publik. Selama 17 tahun, Nanang harus merawat cucunya yang bernama Diva Nabila yang hanya bisa terbaring tak berdaya di ranjang lusuh akibat penyakit syarat yang dideritanya.
Menurut Nanang, cucunya tersebut sakit syaraf sejak Nabila berusia 6 bulan. Berawal dari kejang berkelanjutan, disusul demam tinggi. Sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo, Surabaya, beberapa saat lamanya. Lalu diputuskan rawat jalan.
Pengobatan alternatif juga sempat dicoba. Namun karena keterbatasan biaya, akhirnya sejak 2005, pemilik nama Diva Nabila Lailiyah kelahiran 23 Maret 2003 ini tidak lagi mendapatkan penanganan.
Nabila sendiri, menurut cerita Nanang, sudah dititipkan ibunya sejak 2005, saat dia berusia 2 tahun. Sedangkan ayahnya, sudah lebih dahulu pergi meninggalkan Nabila sejak masih berusia 3 bulan. Dan tidak ada kabarnya sampai sekarang.
"Jadi, saya bergantian mengurus Nabila bersama Supriyati (59 tahun), kakak saya yang juga Neneknya Nabila," jelas Nanang, yang sempat bekerja sebagai security dan kuli bangunan ini. Namun sejak 2014 sampai sekarang, Nanang nganggur.
Supriyati, kakaknya, dapat pekerjaan meski serabutan di kantin perusahaan di kawasan Surabaya Barat. "Jadi, kalau makanannya tidak habis, bisa dibawa pulang dan kami makan di rumah," ujar Nanang yang sudah lama menduda ini.
Lihat Juga :
tulis komentar anda