Ditopang Sektor Pembiayaan, Bank Bjb Bukukan Laba Rp1,7 Triliun
Senin, 15 Maret 2021 - 12:47 WIB
BANDUNG - Bank BJB berhasil membukukan laba bersih Rp1,7 triliun pada tahun 2020, kendati Indonesia tengah dilanda krisis kesehatan dan dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Pencapaian laba perseroan tahun 2020, banyak ditopang oleh kinerja sektor pembiayaan. Secara konsolidasi perolehan laba Bank Bjb mencapai Rp1,7 triliun atau tumbuh 8% secara year-on-year (y-o-y).
Nilai aset Bank Bjb juga ikut tumbuh menjadi Rp140,9 triliun hingga Desember 2020. Aset tercatat naik 14,1% dibanding periode 2019 lalu.
"Kami bersyukur tahun 2020 tak memberi efek negatif terhadap bisnis kami. Sektor kredit menjadi profit driver kami selama tahun 2020, dengan pertumbuhan sebesar 9,1% y-o-y menjadi Rp95,2 triliun," kata Dirut Bank Bjb Yuddy Renaldi pada analis meeting 2020 di Kantor Pusat Bank BJB, Jalan Naripan, Kota Bandung, Senin (15/3/2021).
Menurut dia, kredit konsumer menjadi pilar utama pembiayaan Bank Bjb tahun lalu. Sektor ini tidak terlalu terpengaruh, dengan nilai restrukturisasi yang tidak terlalu besar, sekitar Rp3,8 triliun.
"Dari segi risiko kredit, kami mampu menekan rasio kredit macet di mana tingkat non performing loan Bank Bjb terjaga sangat baik di level 1,4% atau turun 18 basis poin dan bertahan di bawah rata-rata NPL industri perbankan nasional per Desember sebesar 3,06%," beber dia.
Sementara, dana pihak ketiga (DPK) perusahaan juga berhasil tumbuh di angka 19,1% secara tahunan sebesar Rp106,5 triliun.
Pertumbuhan ini berada di atas tingkat pertumbuhan baik industri perbankan nasional maupun kelompok Bank Pembangunan Daerah lainnya.
Menurut Yuddy, capaian positif ini diperoleh berkat bisnis model bank yang resilient dan kemampuan adaptasi perusahaan yang agile sehingga kinerja perseroan senantiasa berada di dalam jalur yang sesuai harapan.
Pencapaian laba perseroan tahun 2020, banyak ditopang oleh kinerja sektor pembiayaan. Secara konsolidasi perolehan laba Bank Bjb mencapai Rp1,7 triliun atau tumbuh 8% secara year-on-year (y-o-y).
Nilai aset Bank Bjb juga ikut tumbuh menjadi Rp140,9 triliun hingga Desember 2020. Aset tercatat naik 14,1% dibanding periode 2019 lalu.
"Kami bersyukur tahun 2020 tak memberi efek negatif terhadap bisnis kami. Sektor kredit menjadi profit driver kami selama tahun 2020, dengan pertumbuhan sebesar 9,1% y-o-y menjadi Rp95,2 triliun," kata Dirut Bank Bjb Yuddy Renaldi pada analis meeting 2020 di Kantor Pusat Bank BJB, Jalan Naripan, Kota Bandung, Senin (15/3/2021).
Menurut dia, kredit konsumer menjadi pilar utama pembiayaan Bank Bjb tahun lalu. Sektor ini tidak terlalu terpengaruh, dengan nilai restrukturisasi yang tidak terlalu besar, sekitar Rp3,8 triliun.
"Dari segi risiko kredit, kami mampu menekan rasio kredit macet di mana tingkat non performing loan Bank Bjb terjaga sangat baik di level 1,4% atau turun 18 basis poin dan bertahan di bawah rata-rata NPL industri perbankan nasional per Desember sebesar 3,06%," beber dia.
Sementara, dana pihak ketiga (DPK) perusahaan juga berhasil tumbuh di angka 19,1% secara tahunan sebesar Rp106,5 triliun.
Pertumbuhan ini berada di atas tingkat pertumbuhan baik industri perbankan nasional maupun kelompok Bank Pembangunan Daerah lainnya.
Menurut Yuddy, capaian positif ini diperoleh berkat bisnis model bank yang resilient dan kemampuan adaptasi perusahaan yang agile sehingga kinerja perseroan senantiasa berada di dalam jalur yang sesuai harapan.
tulis komentar anda