Kedua Orangtuanya Lumpuh, Bocah Manggarai Timur, NTT Mendapatkan Bantuan Kemensos
Sabtu, 13 Maret 2021 - 20:52 WIB
BORONG - Kementerian Sosial melakukan respon kasus terhadap keluarga Benediktus Poseng di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. Benediktus dan istrinya Wihelmia Mbi mengalami kelumpuhan. Sang anak Risalianus Aja (Risal) bekerja seadanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sambil berbagi waktu dengan rutinitas sekolah.
Untuk itu, tim dari Kementerian Sosial hadir di kediaman Benediktus di Kampung Kota Tunda, Desa Nanga Meze, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Nusat Tenggara Timur, Kamis dan Jumat lalu (11-12/03).
“Kemensos mengirimkan tim sebanyak lima orang. Mereka sudah melakukan respon kasus terhadap keluarga bapak Benediktus Poseng, pada Kamis dan Jumat lalu,” kata Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Naibonat Supriyono di Kupang (13/03).
Dari Kemensos, hadir gabungan dari dua balai. Yakni dari Balai Rehsos Anak Naibonat untuk respon kasus terhadap Risal agar tetap bisa sekolah. Kemudian dari Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (BRSPDSRW) “Efata” di Kupang dan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) "Prof. Dr. Soeharso" Surakarta.
Benediktus mengalami kelumpuhan akibat Ostheo Artritis (OA) Bilateral (pengapuran) di kedua lututnya. Sementara sang istri, Wihelmia Mbi mengalami stroke hemiparese dan kekakuan paralumbal.
Menurut Supriyono, Risal tinggal bersama ayah, ibu, dan neneknya di sebuah rumah berukuran 5×6 meter, berdinding papan dan lantai beralaskan tanah. Anak 12 tahun itu memiliki seorang adik yang tinggal bersama pamannya.
“Untuk Bapak Benediktus, penanganan yang diberikan adalah diberikan latihan fisioterapi agar diketahui kondisi kekakuannya serta diberikan alat bantu berupa Korset Paralumbal. Untuk Ibu Wihelmia penanganan berupa latihan fisioterapi agar diketahui kondisi kekakuannya serta diberikan alat bantu berupa Korset Paralumbal,” kata Supri.
Adapun untuk Risal, tim Kemensos memberikan dukungan psikososial dan pemberian motivasi yang dilakukan oleh pekerja sosial.
“Selain itu, Tim Kemensos juga memberikan bantuan berupa sembako, bahan penambahan nutrisi, selimut, popok dewasa, handuk, pakaian (dewasa dan anak), pakaian dalam, kasur lipat serta alat-alat kebersihan diri,” kata Supri.
Untuk itu, tim dari Kementerian Sosial hadir di kediaman Benediktus di Kampung Kota Tunda, Desa Nanga Meze, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Nusat Tenggara Timur, Kamis dan Jumat lalu (11-12/03).
“Kemensos mengirimkan tim sebanyak lima orang. Mereka sudah melakukan respon kasus terhadap keluarga bapak Benediktus Poseng, pada Kamis dan Jumat lalu,” kata Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Naibonat Supriyono di Kupang (13/03).
Dari Kemensos, hadir gabungan dari dua balai. Yakni dari Balai Rehsos Anak Naibonat untuk respon kasus terhadap Risal agar tetap bisa sekolah. Kemudian dari Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (BRSPDSRW) “Efata” di Kupang dan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) "Prof. Dr. Soeharso" Surakarta.
Benediktus mengalami kelumpuhan akibat Ostheo Artritis (OA) Bilateral (pengapuran) di kedua lututnya. Sementara sang istri, Wihelmia Mbi mengalami stroke hemiparese dan kekakuan paralumbal.
Menurut Supriyono, Risal tinggal bersama ayah, ibu, dan neneknya di sebuah rumah berukuran 5×6 meter, berdinding papan dan lantai beralaskan tanah. Anak 12 tahun itu memiliki seorang adik yang tinggal bersama pamannya.
“Untuk Bapak Benediktus, penanganan yang diberikan adalah diberikan latihan fisioterapi agar diketahui kondisi kekakuannya serta diberikan alat bantu berupa Korset Paralumbal. Untuk Ibu Wihelmia penanganan berupa latihan fisioterapi agar diketahui kondisi kekakuannya serta diberikan alat bantu berupa Korset Paralumbal,” kata Supri.
Adapun untuk Risal, tim Kemensos memberikan dukungan psikososial dan pemberian motivasi yang dilakukan oleh pekerja sosial.
“Selain itu, Tim Kemensos juga memberikan bantuan berupa sembako, bahan penambahan nutrisi, selimut, popok dewasa, handuk, pakaian (dewasa dan anak), pakaian dalam, kasur lipat serta alat-alat kebersihan diri,” kata Supri.
tulis komentar anda