Kisah Angker Tanjakan Cae Sumedang, Sejak Dulu Warga Takut Melintas saat Magrib
Kamis, 11 Maret 2021 - 14:23 WIB
Bahkan, ada warga yang meyakini bahwa Tanjakan Cae jangan dilintasi saat waktu Magrib tiba mengingat kecelakaan kerap terjadi di waktu tersebut seperti kecelakaan maut yang menimpa bus Sri Padma Kencana itu.
Berdasarkan catatan, sejumlah kecelakaan terjadi di Tanjakan Cae sejak era tahun 1980-an di mana sebagian di antaranya memakan banyak korban jiwa seperti kecelakaan yang melibatkan grup kesenian calung, Ki Jebrag Group pada 1980.
Kecelakaan terjadi akibat truk yang ditumpangi grup tersebut terjun ke jurang hingga membuat sejumlah kru dan pimpinan grup, Ki Jebrag tewas.
Masih terngiang di ingatan, pada Rabu 1 Februari 2012 silam, kecelakaan di Tanjakan Cae juga sempat menjadi sorotan publik. Kala itu, sebuah bus bernama Maju Jaya juga terperosok ke dalam jurang akibat rem blong saat melintas di Tanjakan Cae.
Peristiwa tersebut amat mirip dengan kejadian terperosoknya Bus Sri Padma Kencana. Selain waktu kejadian yang tak jauh berbeda, yakni menjelang waktu magrib atau sekitar pukul 15.00 WIB, peristiwa tersebut juga mengakibatkan banyak korban nyawa.
Sebanyak 12 penumpang (sebelumnya diberitakan 9 orang) bus nahas itu tewas dan 26 penumpang lainnya luka-luka dalam peristiwa tersebut.
Belum lagi rentetan kejadian kecekaan lainnya yang menyebabkan korban tewas dan luka-luka, seperti peristiwa kecelakaan bus rombongan penganten pada Sabtu 23 Juni 2018 lalu yang terbalik dan mengakibatkan satu penumpangnya tewas serta kecelakaan lainnya yang melibatkan kendaraan pribadi hingga sepeda motor.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar, Hery Antasari mengakui bahwa Tanjakan Cae merupakan jalur rawan kecelakaan. Menurutnya, tingkat kerawanan Tanjakan Cae sama halnya seperti Tanjakan Panganten di Kabupaten Garut dan Tanjakan Emen di Kabupaten Subang yang juga kerap memakan korban jiwa.
Berdasarkan catatan, sejumlah kecelakaan terjadi di Tanjakan Cae sejak era tahun 1980-an di mana sebagian di antaranya memakan banyak korban jiwa seperti kecelakaan yang melibatkan grup kesenian calung, Ki Jebrag Group pada 1980.
Kecelakaan terjadi akibat truk yang ditumpangi grup tersebut terjun ke jurang hingga membuat sejumlah kru dan pimpinan grup, Ki Jebrag tewas.
Masih terngiang di ingatan, pada Rabu 1 Februari 2012 silam, kecelakaan di Tanjakan Cae juga sempat menjadi sorotan publik. Kala itu, sebuah bus bernama Maju Jaya juga terperosok ke dalam jurang akibat rem blong saat melintas di Tanjakan Cae.
Peristiwa tersebut amat mirip dengan kejadian terperosoknya Bus Sri Padma Kencana. Selain waktu kejadian yang tak jauh berbeda, yakni menjelang waktu magrib atau sekitar pukul 15.00 WIB, peristiwa tersebut juga mengakibatkan banyak korban nyawa.
Sebanyak 12 penumpang (sebelumnya diberitakan 9 orang) bus nahas itu tewas dan 26 penumpang lainnya luka-luka dalam peristiwa tersebut.
Belum lagi rentetan kejadian kecekaan lainnya yang menyebabkan korban tewas dan luka-luka, seperti peristiwa kecelakaan bus rombongan penganten pada Sabtu 23 Juni 2018 lalu yang terbalik dan mengakibatkan satu penumpangnya tewas serta kecelakaan lainnya yang melibatkan kendaraan pribadi hingga sepeda motor.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar, Hery Antasari mengakui bahwa Tanjakan Cae merupakan jalur rawan kecelakaan. Menurutnya, tingkat kerawanan Tanjakan Cae sama halnya seperti Tanjakan Panganten di Kabupaten Garut dan Tanjakan Emen di Kabupaten Subang yang juga kerap memakan korban jiwa.
tulis komentar anda