Saat Adegan Pembunuhan Bos Toko Kelontong Blitar, Listrik Tiba-tiba Padam
Rabu, 03 Maret 2021 - 22:13 WIB
Aksi kekerasan yang mengakibatkan korban tewas berlangsung pada pukul 02.00 Wib dini hari. Pelaku Yuda masuk toko kelontong korban pada pukul 17.00 Wib. Ia menyelinap dengan berpura pura sebagai pembeli. Yuda yang baru lima tahun tinggal di Desa Jatinom dan sebelumnya hidup di Sumatera tersebut, memanfaatkan situasi toko yang saat itu ramai pembeli.
Sebelum menyerang korban, pelaku sempat bersembunyi beberapa jam di dalam toko. "Pelaku mengenal toko korban. Ia sempat menutup CCTV yang ada dalam toko," kata Leonard. Diduga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya emosi warga, dalam beberapa adegan, yakni terutama di bagian depan, petugas merapatkan pintu toko.
Dari celah sempit pintu harmonika, tampak adegan pelaku Yuda mengangkat gagang cangkul, lalu kemudian meletakkan di dekatnya. Tersangka Yuda juga memperagakan adegan membuka laci toko tempat korban menyimpan uang. Informasi yang dihimpun, dari laci tersebut tersangka mengambil uang Rp 1,5 juta. Kemudian di kamar korban, ia juga mendapatkan uang Rp 250 ribu.
Uang tersebut berada di dalam dompet. Sementara ponsel korban justru ia biarkan. Informasinya, uang dari korban tersebut hendak digunakan pelaku untuk membayar cicilan sepeda motor. "Soal benda atau besar uang yang diambil pelaku, kita masih melakukan pengembangan," tambah Leonard. Tepat pukul 19.11 WIB atau sekitar satu jam setengah, reka ulang adegan belum juga selesai.
Dalam kondisi pintu tertutup, tiba tiba listrik di dalam toko, yakni termasuk di bagian teras, tiba tiba padam. Ratusan warga yang bertahan di lokasi sontak gaduh. Listrik kemudian nyala kembali. Namun tidak berlangsung lama padam lagi. Situasi listrik byar pet tersebut berlangsung empat kali. Menurut Leonard, listrik padam tersebut merupakan bagian dari reka ulang yang diperagakan pelaku.
Pelaku Yuda sempat mematikan saklar listrik di dalam toko yang itu membuat korban terbangun dari tidurnya. Pada saat terjaga dan keluar kamar tersebut, pelaku Yuda menghabisi korban. Apakah yang dilakukan pelaku Yuda karena dorongan rasa panik, Leonard mengatakan semua itu masih akan di dalami.
"Listrik padam tersebut bagian dari adegan," papar Leonard. Pra rekonstruksi yang berlangsung lebih dari dua jam tersebut ditutup dengan adegan pelaku Yuda keluar dari toko korban. Yuda meninggalkan toko korban pada pukul 02.20 WIB dini hari. Sementara korban ditemukan tewas oleh saksi pada pukul 07.00 WIB.
Leonard juga mengatakan masih akan mengembangkan penyelidikan terkait dugaan adanya pelaku lain. Ia juga mengatakan, lamanya proses pra rekonstruksi disebabkan pemeragaan adegan benar benar sesuai keterangan yang disampaikan pelaku. "Kita masih akan melakukan pengembangan," pungkas Leonard. Sementara hingga proses pra rekonstruksi berakhir hujan masih mengguyur.
Sebelum menyerang korban, pelaku sempat bersembunyi beberapa jam di dalam toko. "Pelaku mengenal toko korban. Ia sempat menutup CCTV yang ada dalam toko," kata Leonard. Diduga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya emosi warga, dalam beberapa adegan, yakni terutama di bagian depan, petugas merapatkan pintu toko.
Dari celah sempit pintu harmonika, tampak adegan pelaku Yuda mengangkat gagang cangkul, lalu kemudian meletakkan di dekatnya. Tersangka Yuda juga memperagakan adegan membuka laci toko tempat korban menyimpan uang. Informasi yang dihimpun, dari laci tersebut tersangka mengambil uang Rp 1,5 juta. Kemudian di kamar korban, ia juga mendapatkan uang Rp 250 ribu.
Uang tersebut berada di dalam dompet. Sementara ponsel korban justru ia biarkan. Informasinya, uang dari korban tersebut hendak digunakan pelaku untuk membayar cicilan sepeda motor. "Soal benda atau besar uang yang diambil pelaku, kita masih melakukan pengembangan," tambah Leonard. Tepat pukul 19.11 WIB atau sekitar satu jam setengah, reka ulang adegan belum juga selesai.
Dalam kondisi pintu tertutup, tiba tiba listrik di dalam toko, yakni termasuk di bagian teras, tiba tiba padam. Ratusan warga yang bertahan di lokasi sontak gaduh. Listrik kemudian nyala kembali. Namun tidak berlangsung lama padam lagi. Situasi listrik byar pet tersebut berlangsung empat kali. Menurut Leonard, listrik padam tersebut merupakan bagian dari reka ulang yang diperagakan pelaku.
Pelaku Yuda sempat mematikan saklar listrik di dalam toko yang itu membuat korban terbangun dari tidurnya. Pada saat terjaga dan keluar kamar tersebut, pelaku Yuda menghabisi korban. Apakah yang dilakukan pelaku Yuda karena dorongan rasa panik, Leonard mengatakan semua itu masih akan di dalami.
"Listrik padam tersebut bagian dari adegan," papar Leonard. Pra rekonstruksi yang berlangsung lebih dari dua jam tersebut ditutup dengan adegan pelaku Yuda keluar dari toko korban. Yuda meninggalkan toko korban pada pukul 02.20 WIB dini hari. Sementara korban ditemukan tewas oleh saksi pada pukul 07.00 WIB.
Leonard juga mengatakan masih akan mengembangkan penyelidikan terkait dugaan adanya pelaku lain. Ia juga mengatakan, lamanya proses pra rekonstruksi disebabkan pemeragaan adegan benar benar sesuai keterangan yang disampaikan pelaku. "Kita masih akan melakukan pengembangan," pungkas Leonard. Sementara hingga proses pra rekonstruksi berakhir hujan masih mengguyur.
(shf)
tulis komentar anda