Banjir dan Longsor Putus Jalur Penghubung Belasan Desa di Banyumas
Sabtu, 20 Februari 2021 - 06:20 WIB
BANYUWANGI - Akibat diterjang banjir bandang , jalan utama penghubung belasan desa dan dua kecamatan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terputus. Satu jembatan yang ada di jalur tersebut, kini juga terancam roboh .
Kondisi jalan yang terletak di Jembatan Kali Dare, penghubung Desa Menganti, dengan Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, sangat memprihatinkan. Jalan tersebut sulit dilalui kendaraan karena longsor diterjang banjir bandang.
Diduga penyebab longsornya jalan karena kondisi tanah jalan labil, dan diguyur hujan serta banjir Kali Dare , yang menyebabkan keretakan tanah dan akhirnya longsor. Jalan yang longsor mencapai panjang 5 meter, dengan kedalaman 10 meter.
Jalan tersebut, menjadi jalur utama penghubung antar Kecamatan Rawalo, menuju kecamatan lain. Sementara jalur tersebut, juga biasa digunakan warga belasan desa untuk menuju pasar, tempat pendidikan, kantor pemerintahan, sehingga dengan longsornya jalan ini akses warga menjadi terganggu.
Salah seorang warga Desa Menganti, Sartum mengaku, kondisi putusnya jalan ini praktis membuat kendaraan roda empat tidak bisa melalui jalur ini. "Jalur ini, merupakan jalur utama akses ekonomi warga ke sejumlah pasar, sehingga warga yang menggunakan kendaraan roda empat harus memutar sejauh 5 km," tuturnya.
Dia berharap, pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut sehingga aktivitas warga tidak terganggu, serta kegiatan perekonomian warga kembali lancar. "Sebelum terputus, jalan ini sudah retak-retak dan ambles," imbuhnya.
Kondisi jalan yang terletak di Jembatan Kali Dare, penghubung Desa Menganti, dengan Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, sangat memprihatinkan. Jalan tersebut sulit dilalui kendaraan karena longsor diterjang banjir bandang.
Diduga penyebab longsornya jalan karena kondisi tanah jalan labil, dan diguyur hujan serta banjir Kali Dare , yang menyebabkan keretakan tanah dan akhirnya longsor. Jalan yang longsor mencapai panjang 5 meter, dengan kedalaman 10 meter.
Baca Juga
Jalan tersebut, menjadi jalur utama penghubung antar Kecamatan Rawalo, menuju kecamatan lain. Sementara jalur tersebut, juga biasa digunakan warga belasan desa untuk menuju pasar, tempat pendidikan, kantor pemerintahan, sehingga dengan longsornya jalan ini akses warga menjadi terganggu.
Salah seorang warga Desa Menganti, Sartum mengaku, kondisi putusnya jalan ini praktis membuat kendaraan roda empat tidak bisa melalui jalur ini. "Jalur ini, merupakan jalur utama akses ekonomi warga ke sejumlah pasar, sehingga warga yang menggunakan kendaraan roda empat harus memutar sejauh 5 km," tuturnya.
Dia berharap, pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut sehingga aktivitas warga tidak terganggu, serta kegiatan perekonomian warga kembali lancar. "Sebelum terputus, jalan ini sudah retak-retak dan ambles," imbuhnya.
(eyt)
tulis komentar anda