Menko PMK Muhajir Sebut Jumlah Pendonor Plasma Naik 4 Kali Lipat
Selasa, 16 Februari 2021 - 14:26 WIB
SURABAYA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendy menyebut jumlah penyintas COVID-19 yang melakukan donor plasma konvalesen meningkat empat kali lipat.
Peningkatan itu terjadi setelah Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin meluncurkan Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen beberapa waktu yang lalu.
Plasma Konvalesen berperan signifikan meningkatkan kesembuhan pasien COVID-19. Bahkan, tingkat kesembuhan pasien dengan plasma darah itu mencapai 100% untuk gejala ringan dan sedang.
"Saya minta petugas kesehatan tidak menunda-nunda pemberian plasma konvalesen terhadap pasien COVID-19. Tidak menunggu pasien mengalami gejala berat," kata Muhajir setelah meninjau donor plasma konvalesen di Kantor PLN UID Jatim, di Surabaya, Selasa (16/2/2021).
Dia menambahkan, meski jumlah pendonor meningkat, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengakui jumlah persediaan plasma konvalesen masih sangat kurang dibandingkan dengan pasien yang membutuhkan.
"Persediaan plasma secara nasional saat ini 159 kantong dengan berbagai jenis golongan darah. Yang antre sekitar 626 orang," imbuhnya.
Baca juga: PTPN X Garap Bisnis Perawatan Mesin Pabrik Gula
Setelah dari PLN UID Jatim, Muhadjir melakukan kunjungan kerja ke Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya. Dalam kesempatan ini dia menyebutkan, salah satu penyebab kurangnya jumlah plasma konvalesen ini karena tidak semua penyintas COVID-19 bisa mendonorkan plasmanya. "Ada kriteria yang perlu dipenuhi. Faktor golongan darah juga menjadi penentu," terangnya.
Faktor inilah, kata dia, yang membuat tidak semua pasien COVID-19 yang membutuhkan dengan mudah bisa mendapatkan plasma konvalesen. Golongan darahnya harus sesuai.
Baca juga: Viral, Usai Dapat Ganti Rugi Pertamina, Warga Sedesa di Tuban Borong Mobil Baru
"Saya kembali mengingatkan para penyintas COVID-19 agar tetap bersedia datang ke PMI atau rumah sakit yang sudah menyediakan fasilitas donor konvalesen," tandasnya.
Peningkatan itu terjadi setelah Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin meluncurkan Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen beberapa waktu yang lalu.
Plasma Konvalesen berperan signifikan meningkatkan kesembuhan pasien COVID-19. Bahkan, tingkat kesembuhan pasien dengan plasma darah itu mencapai 100% untuk gejala ringan dan sedang.
"Saya minta petugas kesehatan tidak menunda-nunda pemberian plasma konvalesen terhadap pasien COVID-19. Tidak menunggu pasien mengalami gejala berat," kata Muhajir setelah meninjau donor plasma konvalesen di Kantor PLN UID Jatim, di Surabaya, Selasa (16/2/2021).
Dia menambahkan, meski jumlah pendonor meningkat, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengakui jumlah persediaan plasma konvalesen masih sangat kurang dibandingkan dengan pasien yang membutuhkan.
"Persediaan plasma secara nasional saat ini 159 kantong dengan berbagai jenis golongan darah. Yang antre sekitar 626 orang," imbuhnya.
Baca juga: PTPN X Garap Bisnis Perawatan Mesin Pabrik Gula
Setelah dari PLN UID Jatim, Muhadjir melakukan kunjungan kerja ke Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya. Dalam kesempatan ini dia menyebutkan, salah satu penyebab kurangnya jumlah plasma konvalesen ini karena tidak semua penyintas COVID-19 bisa mendonorkan plasmanya. "Ada kriteria yang perlu dipenuhi. Faktor golongan darah juga menjadi penentu," terangnya.
Faktor inilah, kata dia, yang membuat tidak semua pasien COVID-19 yang membutuhkan dengan mudah bisa mendapatkan plasma konvalesen. Golongan darahnya harus sesuai.
Baca juga: Viral, Usai Dapat Ganti Rugi Pertamina, Warga Sedesa di Tuban Borong Mobil Baru
"Saya kembali mengingatkan para penyintas COVID-19 agar tetap bersedia datang ke PMI atau rumah sakit yang sudah menyediakan fasilitas donor konvalesen," tandasnya.
(boy)
tulis komentar anda