Puluhan Kartu BPJS Warga Miskin di Bima Ditemukan Mengendap di Kantor Kalurahan
Jum'at, 12 Februari 2021 - 20:55 WIB
"Selesai kegiatan ini, saya akan langsung mengecek untuk kepastiannya agar tidak menjadi konsumsi negatif seperti yang sudah viral di media sosial. Saya pun baru mengetahui adanya kartu BPJS, setelah sudah diviralkan," kata Amiruddin, saat dikonfirmasi pada Jumat (12/02/2021).
Dari informasi sementara yang didapat Amiruddin, kartu BPJS Kesehatan yang digratiskan bagi warga miskin di Kelurahan Rontu terdapat pemiliknya ada yang telah meninggal dunia, telah pindah domisili, double kartunya serta terdapat nama warga di luar kelurahan setempat.
Meski demikian, diperkirakan dari sekian kartu yang ada, sebagian besar belum dibagikan ke warga yang berhak. Hal ini pun menjadi tanda tanya publik yang benar benar prihatin dengan kondisi masyarakat miskin terlebih dimasa pandemi COVID-19.
"Besok pagi sudah ada kepastian. Jika pun ditemukan ada kejanggalan setelah di cek semua kartu, maka saya sendiri akan turun memanggil dan melakukan klarifikasi pada pihak pihak yang telah membagikan kartu tersebut waktu itu. Saya akan tanyakan kenapa sampai ada yang tersisa hingga mencapai puluhan seperti ini," tegasnya.
Hingga saat ini, Amiruddin belum mengetahui secara pasti apakah kartu BPJS gratis tersebut merupakan sumber anggaran dari APBN, APBD I atau memang ABPD II, "Besok saya menginformasikan secara detail semua tentang data kartu itu serta seperti apa kronologisnya," pungkasnya.
Dari informasi sementara yang didapat Amiruddin, kartu BPJS Kesehatan yang digratiskan bagi warga miskin di Kelurahan Rontu terdapat pemiliknya ada yang telah meninggal dunia, telah pindah domisili, double kartunya serta terdapat nama warga di luar kelurahan setempat.
Meski demikian, diperkirakan dari sekian kartu yang ada, sebagian besar belum dibagikan ke warga yang berhak. Hal ini pun menjadi tanda tanya publik yang benar benar prihatin dengan kondisi masyarakat miskin terlebih dimasa pandemi COVID-19.
"Besok pagi sudah ada kepastian. Jika pun ditemukan ada kejanggalan setelah di cek semua kartu, maka saya sendiri akan turun memanggil dan melakukan klarifikasi pada pihak pihak yang telah membagikan kartu tersebut waktu itu. Saya akan tanyakan kenapa sampai ada yang tersisa hingga mencapai puluhan seperti ini," tegasnya.
Hingga saat ini, Amiruddin belum mengetahui secara pasti apakah kartu BPJS gratis tersebut merupakan sumber anggaran dari APBN, APBD I atau memang ABPD II, "Besok saya menginformasikan secara detail semua tentang data kartu itu serta seperti apa kronologisnya," pungkasnya.
(shf)
tulis komentar anda