Sebelum Wafat, Prie GS Sempat Minta Maaf kepada Kedua Anaknya
Jum'at, 12 Februari 2021 - 19:16 WIB
SEMARANG - Budayawan Supriyanto GS atau yang dikenal Prei GS tutup usia, Jumat (12/2/2021). Sebelum meninggal, Prei GS sempat mengucapkan permintaan maaf kepada dua orang anaknya, Suha Ais dan Maulana Gibran.
Sebagaimana diketahui, budayawan Kendal 2 Februari 1965 ini, mengalami penyumbatan jantung. Kemudian, dirawat di Rumah Sakit Colombia Asia Semarang. Saat menjalani perawatan medis di rumah sakit, kondisinya sempat membaik. Namun sekitar pukul 06.42 WIB, Prie GS dinyatakan telah meninggal dunia.
Selanjutnya, jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka di Jalan Candi Kalasan Selatan II No 1003 RT 1 RW 13 Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang. Setelah salat Jumat selesai, almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bergota 2 Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang.
Anak kedua Prei GS, Maulana Gibran menuturkan, sebelum meninggal, Prie GS sempat berbicara dengannya. Adapun kalimat terakhir yang diucapkan adalah permintaan maaf kepada anak-anaknya. "Anak-anakku, Bapak minta maaf," ucap Maulana menirukan kalimat terakhir Prie GS yang diucapkan kepadanya.
Menurutnya, Prie GS merupakan sosok orang tua yang baik. Bahkan tidak hanya menjadi ayah, namun juga menjadi guru. Banyak ilmu yang diterapkan kepada anak-anaknya.
Budayawan santri itu, meninggal dunia diusia 56 tahun. Beliau meninggalkan seorang istri Sri Murdiastuti dan kedua putra putrinya.
Di lingkungan tempat tinggalnya, Prie GS dikenal sebagai orang yang baik dan ramah. Begitu pula dimata teman-teman budayawan di Jawa Tengah.
"Sangat ingat, dulu sebelum almarhum Prie GS terkenal, pada tahun 1980-an setiap pagi hari selalu melukis karikatur atau numpang ngetik berbagai naskah di meja pojok ruang redaksi SKM Bahari. Ketika itu, kantor redaksi masih di dekat RS Tlogorejo. Kemudian pindah ke GOR Simpang Lima sampai pindah ke Sekayu, Prie GS sering main ke kantor," kenang Ariyadi Rasidi, penyair asal Temanggung.
Dia menuturkan, Prie GS adalah sosok orang yang baik dan humoris. "Orangnya baik dan bijak. Selamat jalan sahabat Prie GS. Semoga surga indah kau dapati," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, budayawan Kendal 2 Februari 1965 ini, mengalami penyumbatan jantung. Kemudian, dirawat di Rumah Sakit Colombia Asia Semarang. Saat menjalani perawatan medis di rumah sakit, kondisinya sempat membaik. Namun sekitar pukul 06.42 WIB, Prie GS dinyatakan telah meninggal dunia.
Selanjutnya, jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka di Jalan Candi Kalasan Selatan II No 1003 RT 1 RW 13 Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang. Setelah salat Jumat selesai, almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bergota 2 Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang.
Anak kedua Prei GS, Maulana Gibran menuturkan, sebelum meninggal, Prie GS sempat berbicara dengannya. Adapun kalimat terakhir yang diucapkan adalah permintaan maaf kepada anak-anaknya. "Anak-anakku, Bapak minta maaf," ucap Maulana menirukan kalimat terakhir Prie GS yang diucapkan kepadanya.
Menurutnya, Prie GS merupakan sosok orang tua yang baik. Bahkan tidak hanya menjadi ayah, namun juga menjadi guru. Banyak ilmu yang diterapkan kepada anak-anaknya.
Budayawan santri itu, meninggal dunia diusia 56 tahun. Beliau meninggalkan seorang istri Sri Murdiastuti dan kedua putra putrinya.
Di lingkungan tempat tinggalnya, Prie GS dikenal sebagai orang yang baik dan ramah. Begitu pula dimata teman-teman budayawan di Jawa Tengah.
"Sangat ingat, dulu sebelum almarhum Prie GS terkenal, pada tahun 1980-an setiap pagi hari selalu melukis karikatur atau numpang ngetik berbagai naskah di meja pojok ruang redaksi SKM Bahari. Ketika itu, kantor redaksi masih di dekat RS Tlogorejo. Kemudian pindah ke GOR Simpang Lima sampai pindah ke Sekayu, Prie GS sering main ke kantor," kenang Ariyadi Rasidi, penyair asal Temanggung.
Dia menuturkan, Prie GS adalah sosok orang yang baik dan humoris. "Orangnya baik dan bijak. Selamat jalan sahabat Prie GS. Semoga surga indah kau dapati," ucapnya.
(shf)
tulis komentar anda