Pembentukan Gugas COVID-19 DPRD OKI Dinilai Tak Jelas
Minggu, 17 Mei 2020 - 16:56 WIB
OKI - Ketua Aliansi LSM Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Hary Putra, mengungkap belum ada hasil kerja nyata DPRD OKI yang signifikan terhadap upaya percepatan penanganan Corona OKI.
“Lucu, ketika DPRD OKI melalui satgasnya mempertanyakan kinerja Gugas Kabupaten seperti di pemberitaan itu. Justru rakyat yang bertanya DPRD sudah berbuat apa untuk mereka dalam menghadapi Corona ini,” ungkap Hary, Minggu, (17/5/2020).
Hary mengatakan, DPRD harusnya memfokuskan kerja-kerja untuk turut membantu mengatasi wabah Corona sesuai fungsi legislasinya. Mestinya DPRD mampu mengeluarkan produk-produk legislasi yang mendukung penangan Corona, bukan justru nyinyir mencari panggung. ( Baca:Sekjen MUI Nilai Pemerintah Tidak Adil Sikapi Kerumunan )
“Kita belum lihat apakah ada peraturan-peraturan atau produk legislasi DPRD OKI yang membantu percepatan penanganan Corona di Ogan Komering Ilir,” ujar pria berkaca mata ini.
Hary juga menyoroti pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 DPRD OKI yang mendapuk Made Indrawan selaku koordinator. Peran dan fungsi satuan tugas di lembaga legislatif itu patut menjadi perhatian agar tidak terjadi tumpang tindih dengan Gugus Tugas Kabupaten.
“Kalau nanti Satgas DPRD OKI latah bagi-bagi sembako atau lakukan penyemprotan disinfektan patut dipertanyakan,” kata dia karena kerja-kerja itu sudah jauh hari dilakukan Gugus Tugas Kabupaten.
Lain lagi jika pembentukan Satgas di DPRD itu lebih ke arah pengawasan kebijakan pemerintah dalam percepatan penanganan wabah Coron a di OKI.
Soal dukungan anggaran Satgas Covid DPRD juga jangan luput dari perhatian publik pesan. Jika menggunakan APBD tentu harus sesuai dengan mekanisme refocusing anggaran yang ditetapkan oleh Kemenkeu dan Mendagri.
Sementara itu, Dudi Husfalegi, salah satu tokoh pemuda OKI meminta kepada DPRD dan pemerintah daerah untuk fokus dalam penanganan Covid-19. Dalam kondisi seperti ini menurut dia bukan saatnya untuk silang pendapat. Kerja nyata yang diperlukan.
“Dalam kondisi sulit ini semua pihak harus bekerja sama menggulangi Covid-19 maupun dampak ekonominya. Bukan saling mencela. Kerja nyata pemangku kepentingan yang ditunggu rakyat,” pungkasnya.
“Lucu, ketika DPRD OKI melalui satgasnya mempertanyakan kinerja Gugas Kabupaten seperti di pemberitaan itu. Justru rakyat yang bertanya DPRD sudah berbuat apa untuk mereka dalam menghadapi Corona ini,” ungkap Hary, Minggu, (17/5/2020).
Hary mengatakan, DPRD harusnya memfokuskan kerja-kerja untuk turut membantu mengatasi wabah Corona sesuai fungsi legislasinya. Mestinya DPRD mampu mengeluarkan produk-produk legislasi yang mendukung penangan Corona, bukan justru nyinyir mencari panggung. ( Baca:Sekjen MUI Nilai Pemerintah Tidak Adil Sikapi Kerumunan )
“Kita belum lihat apakah ada peraturan-peraturan atau produk legislasi DPRD OKI yang membantu percepatan penanganan Corona di Ogan Komering Ilir,” ujar pria berkaca mata ini.
Hary juga menyoroti pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 DPRD OKI yang mendapuk Made Indrawan selaku koordinator. Peran dan fungsi satuan tugas di lembaga legislatif itu patut menjadi perhatian agar tidak terjadi tumpang tindih dengan Gugus Tugas Kabupaten.
“Kalau nanti Satgas DPRD OKI latah bagi-bagi sembako atau lakukan penyemprotan disinfektan patut dipertanyakan,” kata dia karena kerja-kerja itu sudah jauh hari dilakukan Gugus Tugas Kabupaten.
Lain lagi jika pembentukan Satgas di DPRD itu lebih ke arah pengawasan kebijakan pemerintah dalam percepatan penanganan wabah Coron a di OKI.
Soal dukungan anggaran Satgas Covid DPRD juga jangan luput dari perhatian publik pesan. Jika menggunakan APBD tentu harus sesuai dengan mekanisme refocusing anggaran yang ditetapkan oleh Kemenkeu dan Mendagri.
Sementara itu, Dudi Husfalegi, salah satu tokoh pemuda OKI meminta kepada DPRD dan pemerintah daerah untuk fokus dalam penanganan Covid-19. Dalam kondisi seperti ini menurut dia bukan saatnya untuk silang pendapat. Kerja nyata yang diperlukan.
“Dalam kondisi sulit ini semua pihak harus bekerja sama menggulangi Covid-19 maupun dampak ekonominya. Bukan saling mencela. Kerja nyata pemangku kepentingan yang ditunggu rakyat,” pungkasnya.
(ihs)
tulis komentar anda