Blusukan PPKM Mikro Bersama Panglima TNI, Tracer Kini Bisa Jangkau 100 Orang
Kamis, 11 Februari 2021 - 21:45 WIB
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) berskala mikro di Kota Surabaya, Kamis (11/2/2021).
Mereka ingin memastikan dan melihat langsung implementasi tenaga tracer di Kota Pahlawan. Peranan tracer yang saat ini menjadi ujung tombak dalam memutus penularan sangat penting untuk penanganan COVID-19. Mereka pun blusukan di RW 6 Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan dan RW 5 Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut.
Baca juga: 59 Titik di Mojokerto Terapkan PPKM Skala Mikro, Polisi Siapkan Covid Hunter
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menuturkan, kedatangannya bersama rombongan itu untuk melihat implementasi tenaga tracer yang diterapkan di Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo yang sudah menerima pelatihan mendalam beberapa hari lalu. Termasuk dalam membantu isolasi warga apabila telah dinyatakan positif COVID-19.
“Namun ternyata di Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo berbasis RT/RW kondisinya sudah menjadi wilayah hijau. Sehingga fungsi dari tenaga tracer Bhabinkamtibmas, Babinsa dan unsur desa tetap bertugas sebagai penegak protokol kesehatan (prokes),” katanya.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil laporan dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, ada sekitar 210 RT se-Jatim yang masuk dalam kategori zona merah. Namun untuk wilayah Surabaya tidak termasuk dalam kategori tersebut.
Baca juga: Panglima TNI Tinjau Pelaksanaan PPKM Skala Mikro di Surabaya
“Saya yakin 210 RT dengan sistem Kampung Tangguh berbasis RT/RW bisa masuk menjadi wilayah hijau. Saya perintahkan Pangdam untuk bombardir dengan melakukan tracing atau pelacakan dan memperketat pembatasan sosial,” jelasnya.
Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menuturkan, pihaknya pun berterima kasih karena sinergitas tiga pilar yang selama ini terbangun sangat luar biasa atas upaya gotong-royong dalam mengatasi pandemi COVID-19.
Mereka ingin memastikan dan melihat langsung implementasi tenaga tracer di Kota Pahlawan. Peranan tracer yang saat ini menjadi ujung tombak dalam memutus penularan sangat penting untuk penanganan COVID-19. Mereka pun blusukan di RW 6 Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan dan RW 5 Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut.
Baca juga: 59 Titik di Mojokerto Terapkan PPKM Skala Mikro, Polisi Siapkan Covid Hunter
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menuturkan, kedatangannya bersama rombongan itu untuk melihat implementasi tenaga tracer yang diterapkan di Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo yang sudah menerima pelatihan mendalam beberapa hari lalu. Termasuk dalam membantu isolasi warga apabila telah dinyatakan positif COVID-19.
“Namun ternyata di Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo berbasis RT/RW kondisinya sudah menjadi wilayah hijau. Sehingga fungsi dari tenaga tracer Bhabinkamtibmas, Babinsa dan unsur desa tetap bertugas sebagai penegak protokol kesehatan (prokes),” katanya.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil laporan dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, ada sekitar 210 RT se-Jatim yang masuk dalam kategori zona merah. Namun untuk wilayah Surabaya tidak termasuk dalam kategori tersebut.
Baca juga: Panglima TNI Tinjau Pelaksanaan PPKM Skala Mikro di Surabaya
“Saya yakin 210 RT dengan sistem Kampung Tangguh berbasis RT/RW bisa masuk menjadi wilayah hijau. Saya perintahkan Pangdam untuk bombardir dengan melakukan tracing atau pelacakan dan memperketat pembatasan sosial,” jelasnya.
Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menuturkan, pihaknya pun berterima kasih karena sinergitas tiga pilar yang selama ini terbangun sangat luar biasa atas upaya gotong-royong dalam mengatasi pandemi COVID-19.
tulis komentar anda