Ini Ilmu yang Harus Dipahami oleh Penerjemah
Senin, 08 Februari 2021 - 13:00 WIB
"Penerjemah harus mengetahui berbagai macam perjanjian yang ada di Indonesia agar dapat membedakan satu perjanjian dengan yang lain dan menggunakan istilah yang tepat untuk masing-masing perjanjian," kata dia.
Selain itu, terdapat pasal-pasal yang sering ditemukan dalam hampir semua perjanjian yang ada, yang dapat dihafalkan struktur dan isinya agar setiap hasil terjemahan perjanjian terjaga konsistensinya. Terlebih lagi jika penerjemah mengerti bagaimana suatu perjanjian atau kontrak disusun. Hal ini akan membuat hasil terjemahannya menjadi semakin akurat.
Ilmu mengenai hukum dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya dari seminar, kursus, pelatihan penerjemahan hukum atau pembacaan buku referensi. Ada banyak seminar atau kursus hukum yang diadakan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai hukum, yang membahas berbagai macam hal sehubungan dengan hukum.
Penerjemah Investindo mempelajari hukum untuk menerjemahkan teks hukum layaknya seperti orang yang sedang kuliah hukum, karena banyaknya hal yang harus dipelajari terkait dengan hukum dalam proses menerjemahkan.
"Dengan demikian, tidak aneh apabila selain memperoleh pengetahuan mengenai penerjemahan secara mendalam, penerjemah juga memperoleh pengetahuan mengenai hukum secara mendalam, bahkan sampai membaca teks-teks hukum secara berkala. Penerjemah dapat juga membaca undang-undang, peraturan, dan buku-buku yang menjadi pedoman hukum seperti Kitab Undang-Undang Hukum Perdata atau Pidana," kata dia.
Selain ilmu pengetahuan mengenai hukum, kata Meidini, penerjemah Investindo juga harus mempelajari ilmu pengetahuan mengenai perusahaan, yang berkaitan dengan bisnis, ekonomi, saham, laporan keuangan, pinjaman uang dan lain sebagainya karena tidak jarang dokumen hukum berkaitan dengan unsur-unsur keuangan.
Selain itu, terdapat pasal-pasal yang sering ditemukan dalam hampir semua perjanjian yang ada, yang dapat dihafalkan struktur dan isinya agar setiap hasil terjemahan perjanjian terjaga konsistensinya. Terlebih lagi jika penerjemah mengerti bagaimana suatu perjanjian atau kontrak disusun. Hal ini akan membuat hasil terjemahannya menjadi semakin akurat.
Ilmu mengenai hukum dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya dari seminar, kursus, pelatihan penerjemahan hukum atau pembacaan buku referensi. Ada banyak seminar atau kursus hukum yang diadakan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai hukum, yang membahas berbagai macam hal sehubungan dengan hukum.
Penerjemah Investindo mempelajari hukum untuk menerjemahkan teks hukum layaknya seperti orang yang sedang kuliah hukum, karena banyaknya hal yang harus dipelajari terkait dengan hukum dalam proses menerjemahkan.
"Dengan demikian, tidak aneh apabila selain memperoleh pengetahuan mengenai penerjemahan secara mendalam, penerjemah juga memperoleh pengetahuan mengenai hukum secara mendalam, bahkan sampai membaca teks-teks hukum secara berkala. Penerjemah dapat juga membaca undang-undang, peraturan, dan buku-buku yang menjadi pedoman hukum seperti Kitab Undang-Undang Hukum Perdata atau Pidana," kata dia.
Selain ilmu pengetahuan mengenai hukum, kata Meidini, penerjemah Investindo juga harus mempelajari ilmu pengetahuan mengenai perusahaan, yang berkaitan dengan bisnis, ekonomi, saham, laporan keuangan, pinjaman uang dan lain sebagainya karena tidak jarang dokumen hukum berkaitan dengan unsur-unsur keuangan.
(nth)
tulis komentar anda