Terciduk di Warung Kopi, Ratusan Remaja di Mojokerto Dirapid Test
Minggu, 17 Mei 2020 - 10:35 WIB
Dalam kebijakan jam malam ini, seluruh aktivitas perniagaan baik di warung kopi, toko moderen, minimarket, atau bidang usaha lainnya wajib dihentikan pukul 21.00-05.00 WIB. Hanya apotek saja yang diperbolehkan tetap buka normal seperti biasanya. Jika membandel, Pemkab Mojokerto pun sudah menyiapkan sanksi tegas bagi pemilik usaha.
"Tadi sudah saya sampaikan, kita tidak tahu Corona ini penyebarannya di mana, klusternya di mana saja kita tidak tahu. Sehingga hari ini kita lakukan rapid test untuk mengetahui kondisi itu," imbuhnya.
Rapid test ini sebagai upaya untuk melacak sejauh mana penyebaran virus Corona. Apakah ratusan pengunjung yang nongkrong dibeberapa warung kopi di lokasi tersebut sudah terpapar COVID-19 atau tidak. Sebab, rapid test merupakan salah satu cara untuk mendeteksi apakah dalam tubuh seseorang terpapar COVID-19 .
"Kita mencoba men-tracing semuanya untuk diketahui secara langsung. Apa yang kita lakukan untuk pencegahan. Kalau ada yang reaktif, langsung kita rujuk ke RSUD Prof dr Soekandar. Untuk masyarakat jangan panik, ini untuk mengetahui kesehatannya masing-masing," tandas Pungkasiadi.
(Baca juga: Hari Pertama Pelaksanaan PSBB Jalur Masuk Kota Malang Lengang )
Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto di laman covid19.mojokertokab.go.id, hingga Sabtu (16/5/2020) total pasien positif COVID-19 sebanyak 10 orang. Sedangkan yang masuk dalam kategori PDP COVID-19 mencapai 78 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 57 orang masih menjalani perawatan medis. Sedangkan sebanyak 12 orang PDP COVID-19 dinyatakan sembuh. Sementara 9 orang PDP meninggal dunia. Untuk jumlah orang dalam pantauan (DOP) COVID-19 bertambah menjadi 529 orang.
"Tadi sudah saya sampaikan, kita tidak tahu Corona ini penyebarannya di mana, klusternya di mana saja kita tidak tahu. Sehingga hari ini kita lakukan rapid test untuk mengetahui kondisi itu," imbuhnya.
Rapid test ini sebagai upaya untuk melacak sejauh mana penyebaran virus Corona. Apakah ratusan pengunjung yang nongkrong dibeberapa warung kopi di lokasi tersebut sudah terpapar COVID-19 atau tidak. Sebab, rapid test merupakan salah satu cara untuk mendeteksi apakah dalam tubuh seseorang terpapar COVID-19 .
"Kita mencoba men-tracing semuanya untuk diketahui secara langsung. Apa yang kita lakukan untuk pencegahan. Kalau ada yang reaktif, langsung kita rujuk ke RSUD Prof dr Soekandar. Untuk masyarakat jangan panik, ini untuk mengetahui kesehatannya masing-masing," tandas Pungkasiadi.
(Baca juga: Hari Pertama Pelaksanaan PSBB Jalur Masuk Kota Malang Lengang )
Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto di laman covid19.mojokertokab.go.id, hingga Sabtu (16/5/2020) total pasien positif COVID-19 sebanyak 10 orang. Sedangkan yang masuk dalam kategori PDP COVID-19 mencapai 78 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 57 orang masih menjalani perawatan medis. Sedangkan sebanyak 12 orang PDP COVID-19 dinyatakan sembuh. Sementara 9 orang PDP meninggal dunia. Untuk jumlah orang dalam pantauan (DOP) COVID-19 bertambah menjadi 529 orang.
(eyt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda