Kabar Gembira, 10 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin COVID-19 Tiba di Biofarma
Selasa, 02 Februari 2021 - 19:47 WIB
BANDUNG - Sebanyak 10 juta dosis bahan baku (bulk) vaksin COVID-19 Sinovac tiba di PT Biofarma , Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/2/2021) sekitar pukul 15.45 WIB. Bahan baku vaksin itu diangkut menggunakan dua truk trailer dari Bandara Soekarno-Hatta.
Sekretaris PT Biofarma Bambang Heriyanto mengatakan, kedatangan 10 juta dosis bahan baku vaksin itu bakal diproses menjadi vaksin siap edar setelah menempuh uji mutu dan laboratorium.
"Semua bulk (bahan baku) ini, setelah diolah menjadi produk jadi (vaksin), terlebih dahulu harus melalui serangkaian uji mutu atau quality control ketat, yang dilakukan di laboratorium Bio Farma dan BPOM untuk memastikan produk yang dihasilkan (vaksin) mempunyai kualitas memenuhi syarat," kata Bambang di Biofarma.
Proses kedatangan vaksin itu dikawal ketat oleh sejumlah aparat TNI dan Polri. Mereka menjaga vaksin tersebut hingga diturunkan dari truk. Kemudian, bahan baku vaksin dibawa menggunakan alat berat menuju gudang tempat produksi vaksin milik Biofarma.
Menurutnya, dengan komitmen pemerintah mendatangkan lebih cepat bahan baku vaksin COVID-19 ini, pada November 2021 mendatang diharapkan bisa terealisasi 140 juta dosis vaksin ada di Indonesia. "Kami (PT Biofarma) bisa juga percepat sampai Juli. Jadi Juli, 140 juta dosis sudah bisa kita proses," ujarnya.
Saat ini, tutur Bambang, PT Biofarma menggunakan fasilitas yang mampu memproduksi 100 juta dosis vaksin dalam satu tahun. Pada Maret mendatang, fasilitas produksi yang memiliki kapasitas sebanyak 150 juta dosis per tahun bisa disetujui oleh BPOM untuk beroperasi.
"Sebetulnya kami memiliki total kapasitas produksi 250 juta. Tapi baru satu fasilitas produksi yang disetujui BPOM. Karena, untuk produksi harus dilihat juga kualitasnya," tutur Bambang.
Sekretaris PT Biofarma Bambang Heriyanto mengatakan, kedatangan 10 juta dosis bahan baku vaksin itu bakal diproses menjadi vaksin siap edar setelah menempuh uji mutu dan laboratorium.
"Semua bulk (bahan baku) ini, setelah diolah menjadi produk jadi (vaksin), terlebih dahulu harus melalui serangkaian uji mutu atau quality control ketat, yang dilakukan di laboratorium Bio Farma dan BPOM untuk memastikan produk yang dihasilkan (vaksin) mempunyai kualitas memenuhi syarat," kata Bambang di Biofarma.
Proses kedatangan vaksin itu dikawal ketat oleh sejumlah aparat TNI dan Polri. Mereka menjaga vaksin tersebut hingga diturunkan dari truk. Kemudian, bahan baku vaksin dibawa menggunakan alat berat menuju gudang tempat produksi vaksin milik Biofarma.
Menurutnya, dengan komitmen pemerintah mendatangkan lebih cepat bahan baku vaksin COVID-19 ini, pada November 2021 mendatang diharapkan bisa terealisasi 140 juta dosis vaksin ada di Indonesia. "Kami (PT Biofarma) bisa juga percepat sampai Juli. Jadi Juli, 140 juta dosis sudah bisa kita proses," ujarnya.
Saat ini, tutur Bambang, PT Biofarma menggunakan fasilitas yang mampu memproduksi 100 juta dosis vaksin dalam satu tahun. Pada Maret mendatang, fasilitas produksi yang memiliki kapasitas sebanyak 150 juta dosis per tahun bisa disetujui oleh BPOM untuk beroperasi.
"Sebetulnya kami memiliki total kapasitas produksi 250 juta. Tapi baru satu fasilitas produksi yang disetujui BPOM. Karena, untuk produksi harus dilihat juga kualitasnya," tutur Bambang.
tulis komentar anda