Jadi 25 Kasus, Ini Kendala Pemkot Tasikmalaya Tangani Corona
Jum'at, 17 April 2020 - 14:21 WIB
TASIKMALAYA -
Kasus positif corona di Kota Tasikmalaya kembali bertambah empat orang. Dengan demikian, per Jumat (17/4/2020) hari ini total kasus positif corona menjadi 25 orang.
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengakui memang tak mudah memutus mata rantai penularan corona karena keterbatasan jumlah tenaga medis, ruang isolasi yang tidak terpusat, serta rendahnya kedisiplinan masyarakat.
Budi mengaku masih kerap menemukan sejumlah orang yang tak memakai masker dan berkerumun. Padahal, pemerintah bahkan telah memberikan masker secara cuma-cuma.
"Kendala terbesarnya itu. Kedisiplinan masyarakat masih lemah. Sebesar apapun pemerintah memutus rantai penularan, akan sia-sia kalau masyarakat masih begitu," ujarnya.
Selain itu, lanjut Budi, kenaikan rata-rata empat sampai lima kasus positif corona per hari juga konsekuensi dari kegiatan intensif Pemkot Tasikmalaya melakukan penelusuran kontak pasien positif sebelumnya. ”Hasilnya seperti ini, bahkan bisa terus bertambah,” kata Budi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, bertambahnya kasus positif corona karena pemkot terus melakukan rapid tes kepada warga. Sampai saat ini telah 1.600 orang yang diperiksa.
Karena itu tenaga medis sangat dibutuhkan. Karena dokter dan perawat yang tersedia saat ini tidak semuanya fokus menangani corona.
"Menangani pasein lain juga ada. Karena pelayanan selain ke covid juga harus tetap jalan. Nah memenuhi kekurangan medis tadi, kami bentuk relawan-relawan dari mahasiswa bidang kesehatan," tuturnya.
Kasus positif corona di Kota Tasikmalaya kembali bertambah empat orang. Dengan demikian, per Jumat (17/4/2020) hari ini total kasus positif corona menjadi 25 orang.
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengakui memang tak mudah memutus mata rantai penularan corona karena keterbatasan jumlah tenaga medis, ruang isolasi yang tidak terpusat, serta rendahnya kedisiplinan masyarakat.
Budi mengaku masih kerap menemukan sejumlah orang yang tak memakai masker dan berkerumun. Padahal, pemerintah bahkan telah memberikan masker secara cuma-cuma.
"Kendala terbesarnya itu. Kedisiplinan masyarakat masih lemah. Sebesar apapun pemerintah memutus rantai penularan, akan sia-sia kalau masyarakat masih begitu," ujarnya.
Selain itu, lanjut Budi, kenaikan rata-rata empat sampai lima kasus positif corona per hari juga konsekuensi dari kegiatan intensif Pemkot Tasikmalaya melakukan penelusuran kontak pasien positif sebelumnya. ”Hasilnya seperti ini, bahkan bisa terus bertambah,” kata Budi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, bertambahnya kasus positif corona karena pemkot terus melakukan rapid tes kepada warga. Sampai saat ini telah 1.600 orang yang diperiksa.
Karena itu tenaga medis sangat dibutuhkan. Karena dokter dan perawat yang tersedia saat ini tidak semuanya fokus menangani corona.
"Menangani pasein lain juga ada. Karena pelayanan selain ke covid juga harus tetap jalan. Nah memenuhi kekurangan medis tadi, kami bentuk relawan-relawan dari mahasiswa bidang kesehatan," tuturnya.
(muh)
tulis komentar anda