Was-was, Pengungsi Asal Majene Mulai Tinggalkan Stadion H S Mengga Polewali
Minggu, 24 Januari 2021 - 18:39 WIB
POLEWALI - Setelah hampir sepekan lamanya pascagempa 6,2 SR yang menguncang Majene Sulawsi Barat (Sulbar) , sebanyak 22 jiwa korban dampak gempa yang mengungsidi Stadion H S Mengga, Manding, Polewali Mandar (Polman) , kini mulai pulang dan kembali ke rumah mereka di Kecamatan Malunda, Majene.
Meski tanggap darurat belum selesai,namun pengungsi ini mengaku ingin pulang untuk memperbaiki rumah mereka dan menunggu bantuan rehab rumah yang dijanjikan pemerintah.
Salah satunya, keluarga Armin, salah satu pengungsi asal Malunda ini terlihat siap-siap merapikan semua barang miliknya di tenda darurat. Armin tak sendiri, ada 5 kepala keluarga atau 22 jiwa korban dampak gempa ini memilih untuk pulang kembali kerumahnya, Minggu (24/1/2021).
Korban dampak gempa ini kebanyakan berasal dari Kecamatan Malunda dan Tappalang lokasi pusat gempa Majene, yang telahbertahan di lokasi pengungsian sejaksepekan lamanya. Mereka mengaku meski dihantui rasa was-was akan adanya gempa susulan, namun mau tidak mau mereka tetap harus kembali ke rumah untuk bekerja sebagai petani.
Ke enam kepala keluarga penggungsiasal Majene, Kecamatan Maluda dan Tappalang ini mengaku rumahnya telah rusakparah. “Kondisi rumah sudah tidak layak lagi dipake, sudah roboh, jadi harus dibangun ulang,” kata Armin kepada wartawan, Minggu (24/1/2021).
Dia pun berharap, bantuan yang dijanjikan pemerintah bisa direalisasikan agar warga yang terdampak bencana bisa kembali hidup seperti semula sebelum bencana menghantam. “Insya Allah kalau ada bantuan pemerintah kita bisa perbaiki atau bangun rumah segera,” ujarnya.
Untuk sementara, korban yang rumahnya rusak parah akan membuattenda daruratdi halaman rumah sambil menunggu pendataan dari pemerintah untuk mendapatkan bantuan rehab rumah.
Meski tanggap darurat belum selesai,namun pengungsi ini mengaku ingin pulang untuk memperbaiki rumah mereka dan menunggu bantuan rehab rumah yang dijanjikan pemerintah.
Salah satunya, keluarga Armin, salah satu pengungsi asal Malunda ini terlihat siap-siap merapikan semua barang miliknya di tenda darurat. Armin tak sendiri, ada 5 kepala keluarga atau 22 jiwa korban dampak gempa ini memilih untuk pulang kembali kerumahnya, Minggu (24/1/2021).
Korban dampak gempa ini kebanyakan berasal dari Kecamatan Malunda dan Tappalang lokasi pusat gempa Majene, yang telahbertahan di lokasi pengungsian sejaksepekan lamanya. Mereka mengaku meski dihantui rasa was-was akan adanya gempa susulan, namun mau tidak mau mereka tetap harus kembali ke rumah untuk bekerja sebagai petani.
Ke enam kepala keluarga penggungsiasal Majene, Kecamatan Maluda dan Tappalang ini mengaku rumahnya telah rusakparah. “Kondisi rumah sudah tidak layak lagi dipake, sudah roboh, jadi harus dibangun ulang,” kata Armin kepada wartawan, Minggu (24/1/2021).
Dia pun berharap, bantuan yang dijanjikan pemerintah bisa direalisasikan agar warga yang terdampak bencana bisa kembali hidup seperti semula sebelum bencana menghantam. “Insya Allah kalau ada bantuan pemerintah kita bisa perbaiki atau bangun rumah segera,” ujarnya.
Untuk sementara, korban yang rumahnya rusak parah akan membuattenda daruratdi halaman rumah sambil menunggu pendataan dari pemerintah untuk mendapatkan bantuan rehab rumah.
tulis komentar anda