Peringatan Hari Jadi Luwu, Indah: Luwu Raya Harus Bersinergi Tanpa Batas
Sabtu, 23 Januari 2021 - 14:40 WIB
LUWU UTARA - Bupati Luwu Utara , Indah Putri Indriani menyebutkan, empat komponen pemerintah daerah di Luwu Raya harus terus sinergitas, mewujudkan Luwu aman dan damai.
Hal ini disampaikan saat Peringatan Hari Jadi Tana Luwu (HJL) ke 753 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-75. Perayaan peringatan HJL/HPRL yang dipusatkan di Kantor Bupati Luwu Utara berlangsung lancar, dihadiri Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, anggota DPRD Provinsi Sulsel, perwakilan pimpinan kepala daerah yang ada ditana Luwu, Forkopimda Luwu Utara , hingga sejumlah tokoh adat.
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani (IDP) menyampaikan, empat komponen pemerintahan di tanah Luwu, yakni perintahan Kabupaten Luwu, Kota Palopo, Luwu Utara, dan Luwu Timur, selalu menjunjung sinergitas dalam melayani masyarakat.
"Tema HJL dan HPRL kali ini, adalah sinergi tanah Luwu aman dan sehat. Bersinergi tanpa batas menciptaprakan rasa aman, dari berbagai hal dan bersinergi sehat. Aplagi kita saat ini masih dalam situasi pandemi, sinergitas sangat dibutuhkan untuk memutus mata rantai virus Covid-19 ini," kata Indah. Sabtu (23/01/2021)
Dia menambahkan, di tanah Luwu ini ada tiga simbol yang menjadi pegangan disetiap daerah yang ada di Luwu Raya. Simbol payung, badik dan simbol pohon sagu. Simbol payung menggambarkan, bagaimana pemerintah melindungi masyarakatnya.
"Saat musim hujan, pemerintah wajib memastikan warganya tidak kehujanan, saat musim panas pun masyarakat kita tidak kepanasan. Dan paling penting juga, di masa paceklik tak ada masyarakat kita yang kelaparan," tutur Bupati Perempuan ini.
Selain itu, dirinya menjelaskan, simbol badik sendiri terkandung nilai kesatria yang menjunjung harkat, martabat dan harga diri.
"Sedangkan pohon sagu melambangkan, ketersediaan pangan yang melimpah," sambung Indah.
Momentum peringatan HJL/HPRL ini kata Indah, diharapkan seluruh masyarakat Luwu bisa mengambil pelajaran dan mencontoh semangat para pejuang yang berjuang mempertahankan tanah Luwu.
Dalam pelaksanaan HPRL/HJL ini, juga diberlakukan protokol kesehatan yang ketat, bahkan semua tamu undangan menyertakan surat keterangan bebas Covid-19.
Hal ini disampaikan saat Peringatan Hari Jadi Tana Luwu (HJL) ke 753 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-75. Perayaan peringatan HJL/HPRL yang dipusatkan di Kantor Bupati Luwu Utara berlangsung lancar, dihadiri Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, anggota DPRD Provinsi Sulsel, perwakilan pimpinan kepala daerah yang ada ditana Luwu, Forkopimda Luwu Utara , hingga sejumlah tokoh adat.
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani (IDP) menyampaikan, empat komponen pemerintahan di tanah Luwu, yakni perintahan Kabupaten Luwu, Kota Palopo, Luwu Utara, dan Luwu Timur, selalu menjunjung sinergitas dalam melayani masyarakat.
"Tema HJL dan HPRL kali ini, adalah sinergi tanah Luwu aman dan sehat. Bersinergi tanpa batas menciptaprakan rasa aman, dari berbagai hal dan bersinergi sehat. Aplagi kita saat ini masih dalam situasi pandemi, sinergitas sangat dibutuhkan untuk memutus mata rantai virus Covid-19 ini," kata Indah. Sabtu (23/01/2021)
Dia menambahkan, di tanah Luwu ini ada tiga simbol yang menjadi pegangan disetiap daerah yang ada di Luwu Raya. Simbol payung, badik dan simbol pohon sagu. Simbol payung menggambarkan, bagaimana pemerintah melindungi masyarakatnya.
"Saat musim hujan, pemerintah wajib memastikan warganya tidak kehujanan, saat musim panas pun masyarakat kita tidak kepanasan. Dan paling penting juga, di masa paceklik tak ada masyarakat kita yang kelaparan," tutur Bupati Perempuan ini.
Selain itu, dirinya menjelaskan, simbol badik sendiri terkandung nilai kesatria yang menjunjung harkat, martabat dan harga diri.
"Sedangkan pohon sagu melambangkan, ketersediaan pangan yang melimpah," sambung Indah.
Momentum peringatan HJL/HPRL ini kata Indah, diharapkan seluruh masyarakat Luwu bisa mengambil pelajaran dan mencontoh semangat para pejuang yang berjuang mempertahankan tanah Luwu.
Dalam pelaksanaan HPRL/HJL ini, juga diberlakukan protokol kesehatan yang ketat, bahkan semua tamu undangan menyertakan surat keterangan bebas Covid-19.
(agn)
tulis komentar anda