Pengunjung Anjlok 25%, Semarang Zoo Kesulitan Pakan Satwa
Senin, 18 Januari 2021 - 17:59 WIB
SEMARANG - Sejak pandemi COVID-19 hingga sekarang, jumlah pengunjung di objek wisata Taman Satwa Semarang atau Semarang Zoo menurun drastis. Penurunan mencapai 25% dari jumlah pengunjung kebun binatang saat sebelum pandemi.
Dampaknya pendapatan Semarang Zoo menurun. Kondisi ini membuat pengelola harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan pakan satwa. Sebab dengan keterbatasan dana yang ada, setiap hari pengelola harus memenuhi pakan semua satwa yang ada.
"Penurunan pendapatan berdampak pada pengadaan pakan satwa. Sebab sesuai ketentuan, kita tidak boleh mengurangi pakan satwa. Padahal dana yang dibutuhkan cukup tinggi," kata Direktur Taman Satwa Semarang Awaluddin, Senin (18/1/2021).
Menurutnya, dengan keterbatasan dana, maka pengelola Semarang Zoo harus memutar otak agar kebutuhan pakan satwa bisa terpenuhi. Dan yang bisa dilakukan untuk mensiasati kondisi ini, hanya merubah jenis pakan. "Itu yang bisa kami lakukan agar pakan satwa bisa tetap terpenuhi," ujarnya.
Dia menyatakan, Taman Satwa Semarang memiliki banyak spesies satwa langka seperti harimau, gajah dan sejumlah burung langka. Semua satwa harus terpenuhi kebutuhan pakannya.
Dia mengungkapkan, ketat aturan yang harus dipatuhi oleh pengelola dikarenakan Taman Satwa Semarang juga berfungsi sebagai lembaga konservasi hewan yang bertanggungjawab pada kelestarian hewan yang dilindungi. "Taman satwa ini juga lembaga konservasi yang bertanggungjawab atas kelestarian satwa-satwa langka tersebut," tandasnya.
Baca Juga
Dampaknya pendapatan Semarang Zoo menurun. Kondisi ini membuat pengelola harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan pakan satwa. Sebab dengan keterbatasan dana yang ada, setiap hari pengelola harus memenuhi pakan semua satwa yang ada.
"Penurunan pendapatan berdampak pada pengadaan pakan satwa. Sebab sesuai ketentuan, kita tidak boleh mengurangi pakan satwa. Padahal dana yang dibutuhkan cukup tinggi," kata Direktur Taman Satwa Semarang Awaluddin, Senin (18/1/2021).
Menurutnya, dengan keterbatasan dana, maka pengelola Semarang Zoo harus memutar otak agar kebutuhan pakan satwa bisa terpenuhi. Dan yang bisa dilakukan untuk mensiasati kondisi ini, hanya merubah jenis pakan. "Itu yang bisa kami lakukan agar pakan satwa bisa tetap terpenuhi," ujarnya.
Dia menyatakan, Taman Satwa Semarang memiliki banyak spesies satwa langka seperti harimau, gajah dan sejumlah burung langka. Semua satwa harus terpenuhi kebutuhan pakannya.
Dia mengungkapkan, ketat aturan yang harus dipatuhi oleh pengelola dikarenakan Taman Satwa Semarang juga berfungsi sebagai lembaga konservasi hewan yang bertanggungjawab pada kelestarian hewan yang dilindungi. "Taman satwa ini juga lembaga konservasi yang bertanggungjawab atas kelestarian satwa-satwa langka tersebut," tandasnya.
(shf)
tulis komentar anda