Mantan Penderita COVID-19 Tak Divaksin, Begini Penjelasan Pakar dari Unair

Senin, 18 Januari 2021 - 17:02 WIB
Pada orang yang pernah terjangkit COVID-19, lanjutnya, bagian ingatan itu saat ini aktif. Sehingga, begitu COVID-19 menyerang kembali, bagian ingatan tersebut segera ingat dan siaga.

“Divaksin, dalam tanda kutip artinya sama dengan sakit lagi. Jadi kalau dia sudah pernah kena, tapi tidak ketahuan, sebenarnya bagian ingatannya dia sudah aktif. Begitu divaksin, hasilnya jauh lebih tinggi, jadi tidak dirugikan,” ungkapnya.

Sementara itu, jika vaksinasi diberikan ketika antibodi sedang tinggi, seringkali vaksin yang masuk dihalangi. Sehingga hasilnya lebih rendah. Meski begitu, ia menilai kondisi tersebut tidak membahayakan.

Domi menambahkan, antibodi COVID-19 dapat menurun bahkan hilang. Sejauh ini tercatat, antibodi COVID-19 yang bertahan paling lama telah memasuki bulan kedelapan.

“Hilangnya kapan juga kita belum tahu. Tapi pada penyakit yang mirip, Corona tapi bukan COVID-19, itu biasanya tidak lama, tiga sampai empat bulan,” katanya.
(shf)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content