Sejak Awal Tahun, 136 Bencana Terjadi di Indonesia
Senin, 18 Januari 2021 - 12:58 WIB
BANDUNG - Sejak awal 2021, sebanyak 136 bencana terjadi di Indonesia. Mayoritas bencana disebabkan oleh faktor kondisi alam seperti hujan deras, cuaca ekstrem, tanah longsor, banjir, dan lainnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, ada 136 bencana alam terjadi di Indonesia sepanjang periode 1-16 Januari 2021. Adapun bencana alam terbanyak yang terjadi yakni banjir sebanyak 95 kejadian, tanah longsor 25 kejadian, puting beliung 12 kejadian, gempa bumi 2 kejadian, dan gelombang pasang 2 kejadian.
Baca juga: Bencana Longsor Sumedang, Tim SAR Temukan 2 Korban Meninggal
Dari 136 bencana alam tersebut, menyebabkan 80 korban meninggal dunia dan 858 orang luka-luka. "Bencana alam ini sudah diseleksi oleh BMKG akibat dari fenomena alam, sehingga terjadi kenaikan curah hujan hingga 40%," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB Bambang Surya Putra, Senin (18/1/2021).
Menurut dia, daerah yang memiliki ancaman bencana, mestinya waspada, lantaran puncak hujan diprediksi terjadi pada pertengahan Januari hingga Februari 2021. Kewaspadaan penting untuk memitigasi kemungkinan terjadinya bahaya dan proses evakuasi yang perlu dilakukan.
Baca juga: Kasau Tinjau Kesiapan Pendistribusian Bantuan Korban Bencana Mamuju dan Majene
Semantara itu di acara yang sama, Rumah Zakat berkolaborasi dengan lebih dari 50 perusahaan dan komunitas dalam merespon bencana yang kini tengah terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Ada 29 titik aksi respon bencana yang dilakukan oleh para relawan Rumah Zakat pada 2021.
Respons bencana tersebar di 21 Kota Kabupaten di 14 Provinsi, dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 8.160 orang. “Alhamdulillah, antuasiasme masyarakat Indonesia dalam menolong sesama sangat tinggi. Selain perusahaan dan komunitas, ada ribuan donatur yang turut menyisihkan hartanya untuk membantu korban terdampak bencana,” ujar CEO Rumah Zakat Nur Efendi.
Saat ini ada lima titik lokasi bencana yang menjadi fokus Rumah Zakat yakni jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, longsor Sumedang, banjir Kalimantan Barat, banjir Kalimantan Selatan, dan gempa Sulawesi Barat. Para relawan berkolaborasi dengan BNPB dan SAR dalam upaya melakukan proses evakuasi korban terdampak, hingga pemberian bantuan logistik bagi para pengungsi.
Baca juga: Pendaki Cantik Kedinginan di Gunung Muria, Dievakuasi Tim SAR Gabungan
Hingga hari ini para relawan Rumah Zakat terus berupaya menyalurkan bantuan yang diperlukan seperti paket kebersihan, makanan siap saji, Sembako, makanan bayi, dan Superqurban.
“Meski proses distribusi bantuan ini tidaklah mudah, insyaAllah kami akan terus berupaya agar amanah dari para donatur dan mitra dapat sampai kepada yang berhak. Mari kita doakan negara kita agar bencana ini lekas berakhir, dan sama-sama kita berkolaborasi untuk memberikan yang terbaik untuk neger,” tutur Nur Efendi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, ada 136 bencana alam terjadi di Indonesia sepanjang periode 1-16 Januari 2021. Adapun bencana alam terbanyak yang terjadi yakni banjir sebanyak 95 kejadian, tanah longsor 25 kejadian, puting beliung 12 kejadian, gempa bumi 2 kejadian, dan gelombang pasang 2 kejadian.
Baca juga: Bencana Longsor Sumedang, Tim SAR Temukan 2 Korban Meninggal
Dari 136 bencana alam tersebut, menyebabkan 80 korban meninggal dunia dan 858 orang luka-luka. "Bencana alam ini sudah diseleksi oleh BMKG akibat dari fenomena alam, sehingga terjadi kenaikan curah hujan hingga 40%," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB Bambang Surya Putra, Senin (18/1/2021).
Menurut dia, daerah yang memiliki ancaman bencana, mestinya waspada, lantaran puncak hujan diprediksi terjadi pada pertengahan Januari hingga Februari 2021. Kewaspadaan penting untuk memitigasi kemungkinan terjadinya bahaya dan proses evakuasi yang perlu dilakukan.
Baca juga: Kasau Tinjau Kesiapan Pendistribusian Bantuan Korban Bencana Mamuju dan Majene
Semantara itu di acara yang sama, Rumah Zakat berkolaborasi dengan lebih dari 50 perusahaan dan komunitas dalam merespon bencana yang kini tengah terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Ada 29 titik aksi respon bencana yang dilakukan oleh para relawan Rumah Zakat pada 2021.
Respons bencana tersebar di 21 Kota Kabupaten di 14 Provinsi, dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 8.160 orang. “Alhamdulillah, antuasiasme masyarakat Indonesia dalam menolong sesama sangat tinggi. Selain perusahaan dan komunitas, ada ribuan donatur yang turut menyisihkan hartanya untuk membantu korban terdampak bencana,” ujar CEO Rumah Zakat Nur Efendi.
Saat ini ada lima titik lokasi bencana yang menjadi fokus Rumah Zakat yakni jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, longsor Sumedang, banjir Kalimantan Barat, banjir Kalimantan Selatan, dan gempa Sulawesi Barat. Para relawan berkolaborasi dengan BNPB dan SAR dalam upaya melakukan proses evakuasi korban terdampak, hingga pemberian bantuan logistik bagi para pengungsi.
Baca juga: Pendaki Cantik Kedinginan di Gunung Muria, Dievakuasi Tim SAR Gabungan
Hingga hari ini para relawan Rumah Zakat terus berupaya menyalurkan bantuan yang diperlukan seperti paket kebersihan, makanan siap saji, Sembako, makanan bayi, dan Superqurban.
“Meski proses distribusi bantuan ini tidaklah mudah, insyaAllah kami akan terus berupaya agar amanah dari para donatur dan mitra dapat sampai kepada yang berhak. Mari kita doakan negara kita agar bencana ini lekas berakhir, dan sama-sama kita berkolaborasi untuk memberikan yang terbaik untuk neger,” tutur Nur Efendi.
(msd)
tulis komentar anda